Liputan Khusus
PPDB SMA/SMK di Jateng Dimulai 15 Juni, Sistem Zonasi Masih Diberlakukan
Orangtua siswa mulai bersiap untuk mencarikan sekolah anaknya. Khusus untuk siswa yang akan masuk SMA atau SMK, tanggal 15 Juni 2022 besok mulai verif
Penulis: faisal affan | Editor: m nur huda
Adapun dibandingkan dengan PPDB 2021, tahun ini ada evaluasi untuk verifikasi berkas. Pada tahun ini ada metode verifikasi berkas faktual data sebelum siswa mendaftar.
"Jadi sebelum mendaftar, siswa diminta untuk mengupload berkas yang dimiliki. Termasuk prestasinya. Kemudian pada tanggal verifikasi, siswa bisa datang ke sekolah terdekat untuk mengecek apakah datanya sudah sesuai. Jika sudah sesuai maka siswa tersebut akan mendapatkan token untuk mendaftar," terangnya.
Perhatikan Jadwal
Waka Humas SMAN 3 Semarang, Arief Setyayoga minta orangtua untuk memperhatikan tanggal atau ketentuan penting saat mendaftarkan anaknya sekolah. Maka dari itu, pihaknya memberikan penjelasan melalui flyer yang disebar secara offline maupun online.
"Alurnya begini, 15-28 Juni verifikasi berkas, 29 Juni hingga 1 Juli pendaftaran, 1 Juli pukul 16.00 WIB penutupan pendaftaran, 2-3 Juli evaluasi dan validasi, 4 Juli pengumuman, 5-7 Juli daftar ulang. Itulah tanggal-tanggal yang harus diketahui calon siswa maupun orangtua," terangnya.
Ia melanjutkan, sebelum melakukan pendaftaran orangtua siswa diminta untuk menyiapkan beberapa berkas. Di antaranya Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah/SKL, nilai rapor, piagam penghargaan, dan lainnya.
Berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jalur zonasi mendapatkan jatah kuota 55 persen, afirmasi minimal 20 persen, prestasi minimal 20 persen, dan pindahan minimal 5 persen.
"Jika sekiranya nanti sekolah kami kuota untuk afirmasi tidak terpenuhi, sisanya akan ditambahkan ke jalur zonasi. Zonasi di SMAN 3 Semarang mencakup wilayah Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Gajahmungkur. Jadi siswa yang berdomisili di wilayah itu dipersilakan untuk mendaftar di sekolah kami," bebernya.
Namun, ada beberapa orangtua siswa yang melakukan kecurangan atau cari celah dari aturan untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang dituju. Misalkan menitipkan anak tetangga kepada orangtua yang menjadi guru di sekolah tersebut.
"Hal itu tidak kami temukan di SMAN 3 Semarang tahun lalu. Kalau tahun ini tidak tahu, karena prosesnya masih berjalan. Termasuk siswa titipan dari beberapa orang 'pejabat'. Secara otomatis sistem yang akan menolak, bukan dari kami," jelasnya.
Bila ingin mendaftarkan anaknya di SMAN 3 Semarang namun berada di luar zonasi, Arief menyarankan calon siswa untuk masuk melalui jalur prestasi. Prestasi apapun bisa diterima dan masing-masing ada nilai bobotnya.
"Tahun kemarin ada yang masuk pakai prestasi drumband. Kalau mau prestasi game online pun juga bisa," pungkasnya. (afn/jti/pnk/arh/sam/yun-bersambung/TRIBUN JATENG CETAK)