Berita Viral
Viral Tangan Anak di Batang Lebam Seusai Diambil Sampel Darah, Ini Kata Direktur RSUD Kalisari
Postingan yang diunggah akun Zaffa, warga Batang ini mengeluhkan kondisi tangan anaknya yang lebam seusai pengambilan sampel darah di RSUD Kalisari.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Baru-baru ini viral sebuah postingan seorang warganet di sebuah akun sosial media Facebook Pigura Warga Batang.
Postingan yang diunggah akun Zaffa itu mengeluhkan kondisi tangan anaknya yang lebam seusai pengambilan sampel darah.
Sekilas, dalam postingan itu pengunggah menyebut RSUD Kalisari dan meminta solusi dari warganet lainnya.
Baca juga: Ciptakan Tujuh Varian Teh, Ratih Ingin Teh Lokal Batang Naik Kelas
Baca juga: Lapas Batang Bakal Gelar Lomba CrossFit Open
Baca juga: Ayo Buruan Siapkan Berkas dan Daftar Segera, Persibat Batang Cari 30 Pemain, Ini Teknis Seleksinya
Baca juga: Ada Proyek Pembangunan Jembatan, Empat Jalan Utama di Batang Ditutup
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Kalisari Batang, Mochamat Ali Balkhi mengatakan, kondisi tangan pasien anak yang lebam itu bukan kesalahan medis.
Terutama, pada pasien anak yang mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dia menjelaskan, kondisi lebam itu bisa muncul saat trombosit rendah.
Berdasarkan hasil laboratorium, pasien yang dimaksud merupakan pasien DBD.
Saat masuk, angka trombositnya rendah di angka 26 ribu.
Kondisi pasien anak saat masuk rumah sakit sudah dalam kategori Dengue Shock Syndrome (DSS) dan sudah muncul bintik merah.
"Kalau DBD sudah muncul bintik itu tandanya sudah kategori lanjut."
"Sebaiknya, kalau tiga hari panas tidak turun, segera dibawa ke dokter," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/6/2022).
Ketika keluar di angka 98 ribuan dan butuh sedikit lagi effort untuk benar-benar pulih.
Angka trombosit normal 150 ribu.
"Itu nanti hilang sendiri, seiring pulihnya kondisi tubuh."
"Bisa seminggu, dua, hingga tiga minggu," ujarnya.
Ali menyebut, anaknya pun mengalami kondisi serupa, bahkan sebagian besar lengannya lebam karena trombosit hanya 7 ribu dan sudah sembuh.
Untuk pasien DBD, memang ada pengambilan sampel darah sehari hingga dua kali.
Hal itu untuk memantau trombositnya.
Dia meminta masyarakat memanfaatkan layanan pengaduan RSUD Kalisari Batang.
"Kami tidak antikritik, justru kami akan senang, tapi kami berharap bisa melalui jalur resmi," pungkasnya. (*)
Baca juga: Lima Sekolah Dasar Terdampak Rob, Berikut Data Rinci Hasil Pemetaan Disdikbud Kendal
Baca juga: Karyawan Swasta Warga Purbalingga Ditangkap Polisi, Dua Tahun Konsumsi Sabu, Pesannya Via WhatsApp
Baca juga: Lika-liku Vaksinasi Booster di Purbalingga, Sampai Sekarang Belum Bisa Capai Target 30 Persen
Baca juga: Ini Agenda Terdekat KPU Kota Semarang, Tahapan Pemilu 2024 Sudah Siap Dilaksanakan