Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unnes Mewisuda 1.281 Mahasiswa pada Wisuda ke-111, 

Sebanyak 1.281 Wisudawan ikuti prosesi wisuda Unnes ke-111 secara luring dan daring.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dok. Humas Unnes
Sebanyak 1.281 Wisudawan mengikuti prosesi wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke-111 secara luring dan daring di Gedung Auditorium Prof Wuryanto, Sekaran Gunungpati, Selasa (14/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 1.281 Wisudawan mengikuti prosesi wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke-111 secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

Wisuda dilaksanakan di Gedung

Sebanyak 1.281 Wisudawan mengikuti prosesi wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke-111 secara luring dan daring di Gedung Auditorium Prof Wuryanto, Sekaran Gunungpati, Selasa (14/6/2022).
Sebanyak 1.281 Wisudawan mengikuti prosesi wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke-111 secara luring dan daring di Gedung Auditorium Prof Wuryanto, Sekaran Gunungpati, Selasa (14/6/2022). (Dok. Humas Unnes)

Auditorium Prof Wuryanto, Sekaran Gunungpati, Selasa (14/6/2022).

Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., menyampaikan selamat kepada 1.281 wisudawan yang telah melewati proses panjang dalam meraih pendidikan di Unnes dan orang tua yang selalu mendukung putra-putrinya menuntut ilmu di Unnes.

Prof Fathur Rokhman berharap, ilmu yang diperoleh dapat menjadi jembatan emas agar mampu mewujudkan kehidupan ideal.

“Atas nama Universitas Negeri Semarang, saya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan studi dengan baik. Insya Allah, ilmu yang Saudara peroleh dapat menjadi jembatan emas peradaban agar Saudara semua mampu mewujudkan kehidupan ideal pada masyarakat," jelasnya.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Prof. Fathur mengatakan perubahan dunia pada masa-masa mendatang memerlukan keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai.

Dalam konteks di Indonesia dan kebudayaan Timur kompetensi yang sangat  penting adalah kompetensi kultural dan kolaborasi.

Menurut Prof. Fathur kompetensi kultural adalah kemampuan memahami, menghayati, sekaligus beradaptasi dengan beragamnya nilai dan kebudayaan yang berkembang di masyarakat.

Sementara itu, kemampuan kolaborasi adalah kemampuan untuk memahami keunikan individu dan dan mengelaborasinya dalam kerja kolektif untuk mencapai kemanfaatan yang lebih besar.

“Kolaborasi sangat penting bukan saja karena manusia adalah makhluk sosial, tetapi juga karena manusia menemukan makna hidupnya melalui sesamanya. Gagasan-gagasan besar hanya mungkin membuahkan hasil baik jika dikerjakan bersama melalui kolaborasi. Kompetensi kultural memiliki implikasi terhadap kompetensi kolaboratif atau kemampuan bekerja sama. Saya percaya, kemampuan bekerja sama dan kolaborasi telah dilatihkan dalam berbagai bentuk dan cara selama perkuliahan,” jelas Rektor Unnes.

Prof. Fathur mengingatkan pentingnya kolaborasi karena itu merupakan kunci yang amat penting dalam mengarungi kehidupan kolektif, baik kehidupan profesional, kehidupan sosial bermasyarakat, maupun kehidupan kolektif sebagai bangsa.

Menurutnya, ada tiga alasan yang membuat kolaborasi menjadi kompetensi yang sangat penting dewasa ini.

Pertama, dengan kolaborasi kita berarti menyadari keterbatasan dan kekurangan kita sendiri lalu menemukan keunggulan pada orang lain untuk melengkapinya.

Kedua, kolaborasi menjadi penting karena sumber daya yang dimiliki dunia terbatas.
Alasan ketiga adalah, kolaborasi memungkinkan gagasan-gagasan baru yang visioner tercipta.

Karena itulah, Prof. Fathur berpesan teruslah belajar berkolaborasi, memandang kekurangan dan keunggulan diri secara positif, memandang kekurangan dan keunggulan orang lain secara positif, serta memiliki visi besar untuk bekerja sama.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved