Berita Semarang
Peternak Semarang Rugi Ratusan Juta karena PMK, Sutikno: Nunggu Vaksinasi Massal Sapi Keburu Habis
Dikatakan Sutikno, satu di antara peternak di kandang komunal tersebut, kerugian yang dialami peternak mencapai ratusan juta
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kandang Komunal Rejo Makmur di Kecamatan Gunupati Kota Semarang, terlihat lengang.
Suara sapi yang biasanya ramai di kandang tersebut juga tak terdengar.
Puluhan kandang yang ada nampak kosong tanpa disisi ternak.
Hanya beberapa peternak yang nampak di beberapa kandang.
Baca juga: Kronologi Nengsih Tewas Dibakar Brigpol Andriansyah, Kakak Korban Cerita Teror yang Mereka Terima
Baca juga: Tanggul Sungai Meduri Pekalongan Jebol, Tiga Desa Terendam Banjir Rob
Kosongnya kandang lantaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit ternak.
Bahkan 80 persen dari 97 sapi yang ada di kandang komunal tersebut terjangkit PMK.
Kondisi itu memaksa peternakan memotong puluhan sapi yang terjangkit PMK.
Hal itu terpaksa dilakukan para peternak karena belum ada solusi untuk mengatasi PMK.
Dikatakan Sutikno, satu di antara peternak di kandang komunal tersebut, kerugian yang dialami peternak mencapai ratusan juta.
"Kalau sudah terjangkit mau tak mau harus dipotong, dan harga satu ekor sapi bisa anjlok 60 persen lebih," ucapnya, Jumat (24/6/2022).
Sutikno merinci, sapi seharga Rp 32 juta hanya dihargai Rp 8 juta sampai Rp 10 juta.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya juga seperti itu, karena harus segera dipotong sebelum sapi mati," katanya.
Di kandang Sutikno terdapat 21 sapi, dari total keseluruhan 17 sapi terjangkit PMK.
"Sampai sekarang tidak ada solusi, vaksinasi juga belum menyeluruh, jikapun harus menunggu sapi yang dimiliki peternak sudah mati duluan," paparnya.
Ia berujar beberapa waktu lalu Pemkot Semarang menawarkan asuransi untuk ternak.