DPRD Jateng
Dewan Nilai Pemerintah Perlu Ciptakan Program Pengelolaan Sampah dengan Pendekatan Kearifan Lokal
DPRD Jateng mendorong pihak eksekutif membuat program pengelolaan sampah dengan pendekatan kearifan lokal
Penulis: hermawan Endra | Editor: abduh imanulhaq
Berbagai cara dilakukan mulai dari program bank sampah hingga meningkatkan jumlah keikutsertaan kampung iklim.
Berdasarkan data yang dimiliki jumlah timbunan sampah yang dihasilkan Jawa Tengah mencapai 6 juta ton per tahun.
Daerah yang memiliki jumlah sampah RT terbanyak merupakan kabupaten/kota yang memiiki populasi penduduk terbanyak.
"Semakin banyak jumlah penduduk di suatu daerah maka timbunan sampah RT yang dihasilkan juga ikut bertambah," kata Widi.
Menurutnya, progres penanganan sampah di Jawa Tengah menunjukan hasil positif.
Kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah juga terus menunjukkan ke arah yang lebih baik.
Rata-rata pengurangan sampah di Jawa Tengah mencapai 19 persen.
"Jumlah bank sampah meningkat, kampung iklim sudah ada 525 desa, respon masyarakat semakin membaik. Jika dilihat kilas balik sekarang ini menunjukan relatif membaik kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah," imbuhnya.
Meski menunjukan hasil yang positif pihaknya tak ingin berpuas diri dan terus berupaya merubah budaya di masyarakat.
Semisal minum membawa tumbler, ketika di kantor tidak menggunakan tempat makan berbahan plastik.
"Harus didorong lagi lebih kepada cara berpikir memandang sampah, ini berhubungan dengan perilaku. tidak gampang seperti yang diucapkan realnya susah. Tapi kami terus berupaya agar menjadi budaya dalam pengelolaan sampah," imbuhnya.
Dosen Fakultas Teknik Lingkungan Undip, M Arief Budihardjo mengatakan, penanganan sampah yang paling banyak digunakan adalah TPA
Sayangnya selama berada di TPA sampah berkeringat jika air hujan turun.
Membuat beratnya semakin bertambah jika tidak dilengkapi lapisan di bawahnya.
Menurutnya ada lima aspek penting dalam pengelola sampah RT, yaitu aspek kelembagaan, regulasi, pembiayaan, teknis operasional dan peran serta masyarakat.