Berita Pendidikan
Duh, 9 Nama Siswa di Batang Mendadak Hilang saat PPDB Online
Sembilan nama siswa pendaftar di SMA Negeri 1 Batang jalur zonasi mendadak hilang dari jurnal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online
Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sembilan nama siswa pendaftar di SMA Negeri 1 Batang jalur zonasi mendadak hilang dari jurnal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di detik-detik akhir.
Hal itu pun menorehkan kecurigaan adanya dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.
Salah satu diantaranya yang dialami, Amarlina Cindani, walimurid yang anaknya menjadi korban menghilangnya nama dari jurnal PPDB Online SMAN 1 Batang.
Ia pun kaget saat mengetahui itu, karena hingga satu menit sebelum penutupan nama anaknya masih ada.
Baca juga: Masyarakat di Jateng Sudah Bisa Memesan Honda ADV 160, Uang Tanda Jadi Rp 500 Ribu
• Curhat Menggebu Relawan ACT di Semarang: Tindakan Atasan Mencoreng Nama Relawan
"Pada awal pukul 14.30, posisi anak saya di urutan 131, lalu pada pukul 15.59, posisi anak saya di jurnal nomor 141 tapi saat penutupan hilang," tuturnya saat dihubungi melalui telfon kepada Tribunjateng.com, Rabu (6/7/2022).
Mengetahui itu, ia pun langsung mendatangi SMAN 1 Batang pada sore itu juga.
Di sekolah, ia bertemu dengan walimurid yang bernasib serupa.
Sesampainya di sana, ternyata pihak sekolah juga tahu ada yang mengubah data siswa.
Hasil penelusurannya, pilihan sembilan siswa itu diubah di detik-detik akhir penutupan PPDB online.
"Padahal ya kita tidak ada yang merubah sama sekali," ujarnya.
Data pilihan anaknya dialihkan ke SMAN 2 Batang yang jelas tidak akan masuk jurnal.
Proses pengubahan itu berurutan mulai pukul 14.27 hingga 16.00 secara berurutan.
"Kami juga melacak oknum yang mengubah data itu di IP Adress yang sama," imbuhnya.
Pihaknya menduga ada cyber crime dengan sabotase sistem online
Ia pun sempat membuat aduan ke Polres Batang.
"Namun, kita butuh gerak cepat, kami ke pengurusnya (Disdikbud Jateng) dulu, apakah bisa diselesaikan atau dirubah sistemnya (sehingga diterima kembali)," jelasnya.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAN 1 Batang, Pralambang membenarkan menerima delapan aduan resmi dan satu belum mengadu.
"Iya memang kami menerima ada delapan aduan resmi dari orangtua, ini ada urutan 2 bisa terpental, padahal jarak rumahnya hanya 117 meter, dinding rumah bahkan berdempetan dengan sekolah," terangnya kepada Tribunjateng.com saat ditemui.
Ia menjelaskan, hilangnya sembilan nama itu baru diketahui dari laporan para orangtua.
Pihak wali murid menelpon pihak sekolah pukul 16.00, beberapa saat penutupan PPDB Online, pada Jumat (1/7/2022).
Padahal jelang penutupan PPDB Online, ruangan pendaftaran tidak ada orang.
Pihaknya langsung mengecek dan menemukan ada sembilan nama menghilang.
Pralambang menyebut posisi sembilan nama yang hilang itu sebelumnya dalam kategori aman.
Namanya masih ada hingga 15.55 atau lima menit sebelum penutupan.
"Nama-nama yang hilang, posisi dalam jurnal random atau acak, dan digantikan dengan pendaftar yang zonasinya lebih jauh lebih dari satu kilometer, bahkan dua kilometer," ujarnya.
Pihaknya langsung meneruskan laporan walimurid menjadi Berita Acara Aduan, hal itu sebagai dasar laporan langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah.
Saat ini, pihaknya masih menyimpan berkas sembilan pendaftar yang hilang itu.
Dan masih menunggu keputusan dari Disdikbud Jateng terkait nasib sembilan calon siswa itu.(din)