Berita Boyolali
Puspo Wardoyo Bangun Wisata Kali Pepe Land Manfaatkan Tepi Sungai untuk Kegiatan Wisata, Seni Budaya
Kepedulian Puspo Wardoyo Bangun Wisata Kali Pepe Land: Manfaatkan Tepi Sungai untuk Kegiatan Wisata, Seni Budaya, dan Srawung Warga
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Puspo Wardoyo, pemilik Ayam Bakar Wong Solo bisa dibilang nekat lantaran rela merogoh kocek sampai miliaran rupiah untuk membuat wisata Kali Pepe Land.
Pria yang akrab disapa Puspo itu menyulap tepi sungai Kali Pepe dibuat menjadi wisata moderen yang ramah bagi siapapun, bahkan tanpa membayar.
Wisata yang berada di dua kabupaten, yakni Boyolali dan Karanganyar tersebut yang semula kumuh tidak terawat, kemudian menjadi kawasan yang tertata dan nyaman untuk dikunjungi warga.
Dengan mengusung nama Kali Pepe Land, Puspo membuat tepi Kali Pepe di kawasan Gagak Sipat dan Colomadu menjadi tempat yang asri, nyaman dan bersih.
Tepi sungai di kawasan tersebut, kini disulap oleh Puspo menjadi tempat untuk kegiatan seni budaya dan ruang publik bagi warga.
Bahkan, bisa untuk wisata, jalan-jalan, kegiatan seni, dan sarana kumpul-kumpul warga.
“Silakan semua bisa datang ke kawasan ini. Gak harus beli makanan. Jalan-jalan menikmati tempat ini bebas. Ini ruang untuk publik, jadi sarana srawung warga. Saya senang kalau warga bisa menikmati kawasan ini,” ucapnya, Kamis (21/7/2022).
Di kawasan Kali Pepe Land ini Puspo memang menyediakan jualan makanan untuk pengunjung.
Namun bukan berarti yang tidak membeli makanan tidak boleh berdatangan ke sini. Karena prinsipnya dia ingin membuat orang lain senang, terhibur, dan bisa menikmati kawasan Kali Pepe Land ini.
Dia terinspirasi di sejumlah kota di luar negeri khususnya di Eropa, bahwa tepian sungai juga bisa dimanfaatkan untuk aktifitas ruang terbuka, mulai dari seni budaya, wisata, kuliner dan kegiatan kegiatan ekonomi lainnya.
Tapi di Indonesia kebanyakan hanya dibiarkan kumuh begitu saja bahkan dipakai pemukiman.
Puspo yang memiliki lahan cukup luas di tepi Sungai Kali Pepe tepatnya di Desa Gagak Sipat, sebenarnya sudah lama punya ide membuat kawasan wisata kuliner dan ruang publik.
Namun gagasannya itu selalu terkendala karena tarik menarik soal pemanfaatan bantaran sungai.
“Padahal di kota-kota luar negeri khususnya di Eropa, sudah biasa kawasan bantaran sungai bahkan di atas sungainya sekalian bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata, kegiatan seni budaya dan ekonomi warga," terangnya.
"Yang penting bukan untuk pemukiman. Karena itulah kami ingin mengubah kawasan Kali Pepe yang jembrung (kumuh) agar bisa dibuat kawasan yang nyaman untuk wisata dan ekonomi warga,” tambahnya.
