Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Ancaman Pembunuhan Brigadir J Terjadi Sejak Juni 2022, Terakhir di Magelang, Makam Sampai Dijaga PBB

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut mendapat ancaman pembunuhan pada Juni 2022 lalu.

Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.

Bahkan disebutkan pengancaman pembunuhan Brigadir J terakhir dilakukan di Magelang.

Atas bukti tersebut, kuasa hukum dari keluarga Brigadir J telah resmi melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.

Laporan mereka diterima dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. LP diterima AKBP Herminto Jaya pada tanggal 18 Juli 2022.

"Laporan kita sudah diterima, tadi kita melaporkan sebagaimana dijelaskan. Laporan kita soal pembunuhan berencana Pasal 340 (KUHP), kemudian ada pasal pembunuhan, ada pasal penganiayaan juncto Pasal 55 dan Pasal 56, kemudian ada soal pencurian dan soal peretasan," ujar pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan, Senin (18/7/2022).

Sementara itu di Jambi, pengacara keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dari rekaman elektronik, Brigadir J sempat mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.

"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin, Sabtu (23/7/2022).

Ia menyebut rekaman elektronik tersebut sudah diamankan dan nantinya akan menjadi barang bukti.

Menurut Kamaruddin, ancaman pembunuhan tersebut terus berlanjut hingga satu hari jelang Brigadir tewas tertembak.

"Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang pembantaian," ungkap dia.

Terkait lokasi pembunuhan, Kamaruddin belum bisa memberitahukan tempat kejadian perkara pembunuhan.

"Itu tugas polisi yang memastikan apakah di rumah dinas atau di luar. Tapi salah satu yang sampaikan itu pengancaman di Magelang," ujarnya.

Baca juga: Polri Minta Pengacara Tidak Berspekulasi Terkait Luka pada Jenazah Brigadir J

Makam Brigadir J dijaga ketat

Tampak beberapa orang Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjaga makam Brigadir J. Makan tersebut djaga PBB dan keluarga karena takut ada pencurian jenazah.
Tampak beberapa orang Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjaga makam Brigadir J. Makan tersebut djaga PBB dan keluarga karena takut ada pencurian jenazah. (Dok Pemuda Batak Bersatu (PBB))

Sementara itu makam Brigadir J dijaga ketar oleh pihak keluarga karena khawatir ada pencurian jenazah.

Penjagaan ketat dilakukan terutama malam hari oleh pihak keluarga dan Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Penjagaan dilakukan sejak Rabu (20/7/2022) sore, dengan pemasangan lampu penerangan.

"Jenazah dia (Brigadir J) ini bukti utama. Dan setelah adanya persetujuan dari Polri terkait otopsi ulang, maka kami jaga.

Takut ada pencurian jenazah," kata Pembina Pemuda Batak Bersatu Jambi, Royanto Situmorang melalui sambungan telepon, Jumat (22/7/2022).

Ia mengatakan sejak disetujui otopsi ulang oleh Polri, pihak keluarga dan pengacara belum mendapatkan informasi waktu pelaksanaan otopsi.

"Kita juga akan pasang tenda dan lampu tambahan. Untuk berjaga-jaga apabila otopsi bisa berlanjut di malam hari," kata Royanto.

Aksi 1.000 lilin di Jambi dibatalkan

Rencana aksi 1.000 lilin untuk mengenang Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat batal dilakukan.

Aksi tersebut rencananya akan dilakukan di depan Kantor Gubernur Jambi pada Sabtu (23/7/2022) malam pada pukul 18.00 WIB. Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Polda Lampung.

"Saya sudah sampaikan kepada ormas, agar itu (bakar lilin) tidak dilakukan," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo saat konferensi pers di Mapolda Jambi, Jumat (22/7/2022).

Kapolda mengimbau, aksi bakar 1.000 lilin ini sebaiknya diganti dengan yang lebih bermanfaat dan menghibur keluarga.

Misalnya, dengan berziarah ke makam atau berkunjung ke keluarga Brigadr J dan berdoa.

"Kenapa saya mengimbau tidak dilaksanakan, karena dalam undang-undang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, juga melarang aksi yang dilakukan di malam hari," kata Kapolda.

Namun aksi serupa dilakukan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Jumat (22/7/2022) malam.

Aksi solidaritas bertajuk "Aksi 1.000 Lilin Keadilan" untuk Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J digelar warga yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Brigadir J Takut Diancam Mau Dibunuh Bulan Juni Lalu, Dia Sampai Menangis"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved