Berita Semarang
Wisata Kuliner di Semarang, Cara Generasi Ketiga Asem-Asem Koh Liem Pertahankan Cita Rasa
Asem-asem Koh Liem menjadi salah satu kuliner yang melegenda di Semarang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
Dia menambahkan, untuk menjaga resep rahasia yang diberikan keluarga secara turun-temurun sendiri setiap harinya hanya diracik olehnya bersama ibunya.
Meski, ia kini memiliki dua otlet yakni di jalan Karanganyar, Gabahan Semarang dan cabang di Kampung Kali.
Adapun dua outlet tersebut memiliki total sebanyak 60 karyawan.
"Resep rahasia hanya diketahui kami (keluarga), dibuat sendiri tidak ada yang lain," ujarnya.
Di sisi itu ia melanjutkan, setiap harinya dua outlet miliknya itu menghabiskan sekitar 20 kilogram daging sapi.
Adapun menu di warung makannya tidak hanya tersedia menu asem-asem, tetapi ada cumi saos mentega, udang saos mentega, dan lain-lain.
"Orang luar kota biasnya tahunya di sini asem-asem," sebutnya.
Sempat Terdampak Pandemi
Di sisi lain di tengah pandemi Covid-19, Eko memaparkan Warung Makan Asem-Asem Koh Liem juga sempat merasakan dampak sepinya warung.
Terlebih saat diberlakukan PPKM, menurutnya terjadi penurunan baik omzet maupun kunjungan hingga 70 persen.
Menurutnya, penjualan secara daring dan jasa titip cukup membantu hingga membuat warung makan legendaris tersebut tetap bertahan.
"Pandemi pengaruh, dua tahun bertahan saja sudah bagus.
Kami masih diuntungkan dari online dan pesanan frozen ke luar kota, kami kirim juga. Perhari sampai 50 (porsi) karena kami terima jastip juga, mereka jual sendiri dengan harga berbeda sampai Rp 60 ribu.
Kalau harga di langsung kan Rp 44 ribu," ungkapnya.
Sementara itu, Eko mengaku bersyukur rumah makannya tetap bertahan hingga kini.