Berita Semarang
Kiat Emak-emak Semarang Olah Sampah Jadi Emas
Sekelompok emak-emak di RW 5 Patemon, Gunungpati, membentuk Bank Sampah Mawar.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sekelompok emak-emak di RW 5 Patemon, Gunungpati, membentuk Bank Sampah Mawar.
Bank sampah tersebut menjadi wadah bagi para emak-emak di wilayah tersebut untuk belajar mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat.
Tak hanya itu, kreasi mereka juga dapat menghasilkan cuan. Bahkan, mereka mampu menabung emas sebanyak 25 gram dalam kurun waktu dua tahun.
"Iya, kami dirikan bank sampah Mawar tahun 2019, mulanya kelompok Dawis di tingkat RT yang hanya menjadi wadah arisan tapi kami ingin kelompok kami lebih bermanfaat.
Hasilnya kini kami mampu memiliki tabungan 25 gram emas hasil nabung sampah selama dua tahun," ujar ketua bank sampah Mawar RW5 Patemon, Sumiyati (42) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (6/8/2022).
Perempuan yang akrab disapa Mbak Sum itu menyebut, kelompoknya kini memiliki anggota 125 orang.
Di antara ratusan anggota, 35 orang mengikuti program tabungan sampah emas. Mereka menyetor sampah rumah tangga ke bank sampah Mawar.
"Jadi emas 25 gram itu hasil nabung sampah emas sebanyak 35 orang. Dari tabungan memilah sampah berarti menabung emas," ungkapnya di sela mengikuti pameran bazar produk UMKM Gunungpati di pasar Gunungpati.
Ia menjelaskan, program tersebut bekerjasama dengan Pegadaian.
Programnya sama dengan program tabungan sampah lainnya hanya saja dikonversikan menjadi emas.
Cara kerjanya sampah dari masyarakat nantinya akan diuangkan.
Uang hasil sampah tersebut lalu dikumpulkan menjadi satu disetorkan ke Pegadaian.
"Tabungan emas waktunya tidak ditentukan. Yang penting kalo sudah dapat 1 gram bisa diambil," terangnya.
Bank Sampah Mawar juga memiliki program tabungan sampah lainnya yakni tabungan lebaran.
Khusus tabungan lebaran dapat diambil setahun sekali saat menjelang lebaran.