Berita Blora
Perdana Pasar Pon Dibuka, Masih Terlihat Sepi dan Didominasi Pedagang Lokal
Hari perdana Pasar Pon atau pasar hewan Blora ini masih terlihat sepi dan didominasi pedagang lokal.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Hari perdana Pasar Pon atau pasar hewan Blora ini masih terlihat sepi dan didominasi pedagang lokal.
Pasar pon ini dibuka kembali kemarin Jumat 5 Agustus 2022. Pasar Hewan lima harian itu telah ditutup sejak 27 Mei lalu.
Pasar ini terhitung masih cukup sepi dibandingkan sebelum merebaknya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.
Nampak ratusan sapi yang sudah naik ke truk untuk dibawa pulang. Tampak juga komunikasi berlangsung antara calon pembeli dan penjual yang sedang tawar menawar.
Warung-warung di sekitar itu juga sudah mulai buka. Meskipun tidak semuanya.
Kepala UPTD Pasar Wilayah 1, Eko Budi Utomo, mengungkapkan, pengunjung pasar pada hari kemarin masih belum seramai sebelumnya.
Selain karena info yang cukup mendadak, pedagang dari luar kota diharuskan untuk membawa SKKH.
"Kalau biasanya dulu, jam 7 di sini sudah full. Tapi tadi termasuk cukup sepi," ucapnya.
Pedagang asal Sarimulyo, Ngawen, Joni mengaku baru mendapatkan kabar pembukaan pasar sehari sebelumnya.
Dia hanya membawa 4 ekor sapi. Dua sapi miliknya telah laku dan menunggu pembeli untuk sisanya.
"Jadi tidak saya bawa semuanya. ini aja dua ekor belum laku," ucapnya.
Meski begitu, pihaknya cukup bersyukur dengan dibukanya kembali pasar hewan yang buka setiap pasaran pon itu.
Dibukanya pasar hewan ini, dapat kembali menjual sapi-sapi yang dimilikinya.
Calon pembeli juga dapat melihat secara langsung kondisi sapi, ukurannya, dan lain-lainnya.
"Daripada berdiam diri di rumah saja, di rumah jualnya hanya bisa lewat postingan (di media sosial, Red)," ujarnya.
Saat memasuki area pasar hewan, sapi-sapi yang dibawanya harus diperiksa oleh petugas kesehatan hewan.
Selain itu, sapi, kendaraan, dan pedagang juga disemprot dengan desinfektan agar steril dan mencegah penularan PMK.
Tutik, penjual makanan asal Tegalgunung, Blora, mengaku pengunjung di pasar itu terhitung masih sedikit.
Tidak seperti biasanya, penjual dari berbagai daerah seperti Rembang, Pati, Bojonegoro, Ngawi, dan lainnya seringkali ikut meramaikan pasar itu.
"Kalau yang ke sini hanya orang lokal saja, ya begini. kurang ramai," keluh Tutik.
Dia menyebutkan, banyak kenalannya dari luar kota tidak bisa masuk ke area pasar pon.
Namun pihaknya tidak mengetahui penyebabnya. apakah karena tidak membawa Surat keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), ataukah ada alasan lain.
"E mboh mbak, sapine ra oleh melbu (Gak tahu mbak, sapinya tidak boleh masuk ke area pasar hewan)," ucapnya menirukan pedagang kenalannya asal Rembang.
Meski begitu, pihaknya juga bersyukur dengan dibukanya pasar hewan itu. (kim)
Baca juga: Puisi Semalam Kahlil Gibran
Baca juga: Bawaslu Karanganyar Buat Film Pendek Soal Penanganan Pelanggaran Pemilu, Upaya Tingkatkan Pengawasan
Baca juga: Sekolah Bahasa Inggris Dengan Konsep Belajar Sambil Bermain ada di Kota Salatiga
Baca juga: BI Jateng Promosikan Halal Fashion dan Batik Blora dalam SFT 2022