Berita Kendal
Tiga Tahun Lagi, Produk Polifurneka Kendal Sudah Bisa Diekspor
Rektor Polifurneka Kendal, Tri Ernawati menarget, ekspor produk furniture bisa dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kabupaten Kendal terus memantapkan diri dalam mencetak SDM berkompeten di bidang furniture.
Selama empat tahun berdiri, perguruan tinggi (PT) di bawah lingkungan Kementerian Perindustrian ini juga bersiap menjadikan produk karya mahasiswanya go internasional.
Rektor Polifurneka Kendal, Tri Ernawati menarget, ekspor produk furniture bisa dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Baca juga: Jalin Kerjasama, MH USM - DPC PERADI Kendal Gelar PKPA Angkatan Ke-V
Pada tahun ini, katanya, Polifurneka Kendal bakal menggandeng dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri luar negeri.
Selanjutnya, mahasiswa akan dibekali ilmu untuk bisa memproduksi furniture standart internasional.
Sehingga bisa diekspor ke berbagai negara tujuan yang memiliki market pasar furniture tinggi.
"Saat ini, produksi furniture mahasiswa Polifurneka Kendal masih dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri, mencukupi kebutuhan internal."
"Namun, kualitasnya sudah bertaraf internasional."
"Target 2 atau 3 tahun lagi bisa ekspor," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/8/2022).
Tri Ernawati menambahkan, saat ini Polifurneka Kendal sudah bermitra dengan beberapa perusahaan industri dan industri kecil menengah (IKM).
Kata dia, lulusan Polifurneka Kendal secara otomatis langsung terserap di dunia industri.
Mereka juga sudah membuat beberapa produk pesanan pelaku usaha untuk diekspor ke mancanegara.
Tri menjelaskan, saat ini ada 452 mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di Polifurneka Kendal.
Pihaknya sudah meluluskan 87 mahasiswa pada angkatan pertama dan akan meluluskan 180 mahasiswa tahun ini.
Baca juga: 13 IKM Funitur Unjuk Kebolehan di Polifurneka Kendal
Rencananya, lanjut dia, 120 calon mahasiswa baru bakal bergabung untuk meramaikan pendidikan di Polifurneka Kendal di tiga program studi.
Meliputi teknik produksi furniture, desain furniture, dan manajemen bisnis industri furniture.
Dari tiga prodi tersebut, dibuka tiga kelas teknologi ukir, teknik konstruksi, dan teknik finishing.
"Tujuan lahirnya Polifurneka Kendal untuk memenuhi kebutuhan industri di bidang SDM."
"Lulusan nantinya tidak perlu mengikuti training lagi, karena sudah dibekali kemampuan yang kompeten."
"Kami akan coba persiapkan prodi pengolahan kayu dalam dua tahun lagi," tuturnya.
Dia menegaskan, melalui Polifurneka Kendal akan mencoba memberikan sesuatu yang berpengaruh pada dunia industri, utamanya di bidang furniture.
Tri menyebut, saat ini sudah ada 137 industri yang sudah bermitra sebagai tempat praktik mahasiswa dan penyerapan lulusan.
Pihaknya juga memberikan pelatihan kepada IKM di tingkat pedesaan dengan memanfaatkan limbah kayu jadi produk furniture.
Sehingga kehadiran Polifurneka Kendal bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
"Kami adakan pameran furniture selama 3 hari dalam rangka dies natalis 4 tahun."
"Tujuannya mempertemukan IKM, UMKM, dan perusahaan dengan pasar," harapnya.
Sebelumnya, Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan mendorong pengembangan dan kemajuan industri furniture di Kabupaten Kendal.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah Dengue DBD di Kendal Meningkat, 10 Warga Meninggal
Dengan maksud, hadirnya Polifurneka bisa mengawal langsung kualitas produksi furniture, utamanya dalam mencetak SDM yang kompeten di bidangnya.
Kata dia, Kemenperin selalu mendorong daya saing agar produk industri bisa bersaing sampai kancah luar negeri.
Dia berharap, Polifurneka Kendal bisa menjadi pusat inovasi teknologi, pengembangan produk, dan pusat pelayanan kepada industri untuk pemenuhan kebutuhan industri di sektor furniture.
"Seluruh Politeknik menjadikan penyelenggaraan pendidikan vokasi, pendidikan dengan sistem ganda antara teori dan praktik 50 berbanding 50."
"Kami akan support SDM pengajarnya, kemudian kami dorong agar ke depan bisa menambah prodi atau memperbanyak kelas studinya," ujar dia kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/8/2022).
Kepala Disperindag Jateng, Muhammad Arif Sambodo menyampaikan, adanya Polifurneka Kendal ini telah memberikan sumbangsih di bidang industri, utamanya furniture.
Dia menyebut, harus ada optimalisasi sektor industri furniture ke depannya.
Karena, bakal ada 10 tantangan di dunia industri ke depan, seperti ledakan kreativitas, inflasi, dan beberapa tantangan lain yang harus diantisipasi.
Baca juga: 8 Perwira Polres Kendal Dimutasi Bersamaan, Ini Daftar Jabatan Baru dan Penggantinya
"Ekonomi industri di Jawa Tengah tumbuh di triwulan pertama."
"Pertumbuhan 15-20 persen di bidang industri dan tekstil."
"Ini momentum bagus untuk lebih menggeliatkan sektor industri."
"Maka, hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan sarana prasarana tentu diperlukan untuk mengoptimalkan industri."
"Jadi bagian yang bisa mengoptimalkan produksi furniture," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/8/2022).
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Kendal, Nur Fuad menambahkan, Polifurneka Kendal diyakini akan semakin sukses dan berkontribusi bagi pemerintah dalam rangka menyiapkan SDM yang unggul.
Dia berharap, Polifurneka senantiasa mengadakan aneka program kegiatan yang bisa memberikan panggung pengembangan pelaku usaha.
Lalu memberikan sarana UMKM dapat berkompetisi, membangun sarana jejaring bisnis, dan menjembatani SDM dengan kebutuhan industri untuk pengembangan dan kemajuan produk furniture di Kendal.
"Market pasar lokal dan internasional harus sama-sama dikembangkan."
"Pasar domestik bagaimanapun harus tetap dijaga," harapnya. (*)
Baca juga: Bazar UMKM Harlah Satu Abad NU di Kudus, Mawar Hartopo: Bagian Bangkitkan Ekonomi
Baca juga: Festival Jajanan Tradisional, Cara Lain Pemkab Demak Bangkitkan Ekonomi Pelaku UMKM
Baca juga: 297 Jamaah Haji Asal Kabupaten Semarang Wajib Tes Covid--19, Setibanya di Tanah Air
Baca juga: Kejurnas Atletik Digelar di Semarang, Hendi Berterima Kasih Pada Luhut