Rusia Ancam Luncurkan Rudal Nuklir ke London dan Washington
Jika pembangkit nuklir Zaporizhzhia rusak dan bencana terjadi, dua rudal akan segera menyerang London dan Washington
TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW - Rusia diberitakan memberi ancaman nuklir terbaru jika Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS) dan negara Barat berusaha merebut kembali pembangkit listrik nuklir di Zaporizhzhia.
Bencana dahsyat bakal terjadi di Eropa, terutama Inggris, dan AS bakal menerima imbasnya.
Situs nuklir terbesar di Eropa telah berada di wilayah yang diduduki Rusia sejak Maret, tetapi terus dioperasikan oleh teknisi Ukraina yang bekerja di bawah pengawasan pasukan Vladimir Putin.
Kyiv mengklaim komandan Rusia yang bertanggungjawab telah menghubungkannya dengan bahan peledak, dan mengancam akan meledakkannya jika Ukraina mencoba mengambilnya kembali.
Ada juga kekhawatiran pasukan Vladimir Putin akan menyalahkan bencana di pabrik itu sebagai alasan palsu untuk membenarkan eskalasi kekerasan lebih lanjut.
Stasiun TV yang didukung Kremlin, Rossiya 1, menayangkan berita terbaru Moskow, Selasa (10/8) malam, sebagai tanggapan terhadap krisis setelah ledakan artileri baru pekan lalu yang kedua belah pihak saling menyalahkan.
Yury Kot, pemimpin gerakan Ukraina pro-Rusia Parus, mengklaim bahwa Kyiv dan Barat membahayakan keselamatan nuklir daripada Putin.
"Kita semua sangat memahami bahwa (Ukraina dan Barat) sedang mengarang realitas fiksi. Kita berhadapan dengan kenyataan. Kita perlu memberi tahu Ukraina dan negara-negara pendukungnya,” kata Kot.
"Jika pembangkit nuklir Zaporizhzhia rusak dan bencana terjadi, dua rudal akan segera menyerang pusat pengambilan keputusan Anda. Rudal nuklir tersebut diarahkan satu ke Washington, yang lain di London,” demikian ancaman tersebut.
Mayor Jenderal Valery Vasilyev, yang memimpin pasukan perlindungan nuklir, biologi dan kimia Rusia, dilaporkan telah memberi tahu Ukraina tentang bom di Zaporizhzhia, dan memperingatkan: 'Ini akan menjadi tanah Rusia atau bumi hangus.'
Vasilyev juga mengatakan kepada anak buahnya bahwa bahkan jika mereka diberi 'perintah terberat, kita harus memenuhinya dengan hormat,' menurut perusahaan energi atom negara Ukraina Energoatom.
Itu terjadi setelah akhir pekan ledakan artileri di pabrik yang merusak kabel listrik, melumpuhkan sensor dan melukai seorang pekerja. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan tersebut.
Kata-kata Vasilyev juga dibagikan oleh kementerian kebijakan informasi dan budaya Ukraina, dan oleh Anton Gerashchenko, penasihat senior kementerian dalam negeri. "Pemerasan nuklir untuk seluruh dunia," kata Gerashchenko. (Tribunnews)
