KPK OTT Bupati Pemalang
Sempat Terjadi Aksi Kejar-kejaran saat KPK OTT Bupati Pemalang Mukti Agung, Saksi: Dipepet Terus
Dari informasi yang didapatnya, orang yang dipindahkan itu mengenakan baju bertuliskan 'Pemalang' di bagian dada
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Operasi tangkap tangan (OTT) penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo dilaporkan berlangsung dramatis.
Peristiwa yang berlangsung di Jakarta, Kamis sore, 11 Agustus 2022 ini diwarnai aksi kejar-kejaran.
Hal itu seperti diungkapkan para saksi.

Sekjen DPR RI Indra Iskandar menyatakan OTT KPK terhadap Bupati Mukti Agung Wibowo terjadi di lingkungan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Mulanya, Indra mendapatkan kabar sekira pukul 16.00 WIB, ada dua mobil yang dipepet ke gerbang DPR yang ada dekat lapangan tembak, satu di antaranya mobil toyota Kijang Innova berplat G.
Baca juga: Reaksi Bupati Pemalang Mukti Agung Saat Ditetapkan Tersangka KPK, Harga Jabatan di Pemkab Bervariasi
Baca juga: Bupati Pemalang Terima 4 Miliar dari Jual Beli Jabatan, Harga Jabatan di Pemkab Mulai 60 Juta
"Mobil itu dipepet ke dekat pagar lapangan tembak, terus didorong terus sampe ke arah pintu gerbang belakang DPR," kata Indra kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).
Indra melanjutkan, setelah dipepet ada kabar bahwa ada dua orang yang dipindahkan ke dalam mobil yang memepet tersebut.
Dari informasi yang didapatnya, orang yang dipindahkan itu mengenakan baju bertuliskan 'Pemalang' di bagian dada.
"Dari keamanan kita mau mendekat melihat peristawa, tapi dilarang mendekat," ujarnya.
Indra memastikan peristiwa tersebut di luar lingkungan DPR.
Dia juga enggan berkomentar lebih jauh, apakah persitiwa itu berkaitan dengan kabar adanya OTT.
"Ya enggak tahu (itu OTT atau bukan), saya nggak berani bilang. Yang pasti ada persitiwa begitu tadi sekitar jam 4-an (sore)," ujarnya.
Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, OTT tersebut diduga berkaitan dengan suap proyek dan jual beli jabatan.
"Dugaan tindak pidana korupsi suap dan pungutan tidak sah dalam pengadaan barang dan Jasa serta jabatan," kata Ghufron.
Ghufron belum bisa membeberkan pihak-pihak yang dicokok tim satgas lembaga antirasuah tersebut, termasuk barang bukti uangnya."Kita telah mengamankan beberapa orang sekitar 23 orang," katanya.
Ghufron mengatakan saat ini tim satgas KPK sedang melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terjaring dalam OTT tersebut.