Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Perselingkuhan

Nasib Bu Dokter di RSUD Saptosari Gunungkidul yang Kepergok Selingkuh Telah Diputuskan Bupati

Nasib dokter ASN di Gunungkidul Yogyakarta yang kepergok selingkuh kini telah diputuskan bupati.

Editor: rival al manaf
istimewa
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGKIDUL - Nasib dokter ASN di Gunungkidul Yogyakarta yang kepergok selingkuh kini telah diputuskan bupati.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta memutuskan memberhentikan dengan hormat dokter tersebut.

Sebelumnya, oknum dokter itu ditangkap warga melakukan perselingkuhan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pak Kapolsek Nyaris Dibacok Komplotan Pelajar yang Gelar Tawuran di Hari Kemerdekaan

Baca juga: Murid Sekolah Luar Biasa Kibarkan Merah Putih pada Upacara HUT ke-77 RI Pertamina di Kilang Cilacap

Baca juga: Kepala SMAN 2 Kudus Ungkap Perjuangan Firsty Hingga Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Istana

"Ya sering saya katakan. Saya berpatokan berpegang teguh pada undang-undang, peraturan pemerintah, (pemberhentian) terkait dengan perselingkuhan," kata Sunaryanta, saat ditemui di Kantor Pemkab Gunungkidul, pada Selasa (16/8/2022).

Dia mengatakan, pihaknya ingin semua termasuk dirinya mengikuti perturan yang berlaku.

"Saya ingin PNS, kita berbersama-sama menjalankan peraturan yang ada. Kita digaji oleh Negara ini oleh Bangsa ini."

"Kalau kita menghianati itu, artinya kita menghianati masyarakat, tentu ASN diatur undang-undang dan kita juga. Itu jelas banget kok," kata pensiunan TNI AD ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Drajad Ruswandono menambahkan, pemberhentian ini diberikan kepada dokter wanita berinisial N seorang ASN yang bertugas di RSUD Saptosari.

"Kasus ini mohon maaf sebelumnya menimpa dokter inisial N, bertugas di RSUD Saptosari karena dipandang kita semua."

"Pak Bupati menempuh kebijakan yang sangat berat. Sebenarnya beliau sangat berat kebijakan itu ditempuh."

"Ini ditempuh agar ini menjadi kejadian terakhir agar tidak terulang kepada seluruh ASN," kata Drajad.

Dia mengatakan, kondisi saat ini dengan adanya media sosial, beban tugas yang berat seringkali membuat interaksi antar orang bertambah.

Sehingga harus menerapkan disiplin agar kejadian seperti itu tidak terulang.  

"Sempat mencuat di masyarakat karena waktu itu di lingkungan kampung akhirnya mendatangi yang bersangkutan, dan kebetulan berdua di rumahnya dengan status belum suami istri," kata dia.

"Yang bersangkutan kami berhentikan dengan hormat bukan atas permintaan sendiri," kata Drajad.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved