Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Sikat Bandar Jangan Hanya Pengepul, Muhammadiyah Jateng Merespon Polisi Bersih-bersih Judi Togel

Kegiatan bersih-bersih judi togel diminta jangan hanya menyasar para pengepul judi togel, sebaliknya para bandar besar juga harus kena.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Capt foto / Iwan Arifianto.
Warung togel yang memilih tiarap dengan menutup warungnya menyusul instruksi Kapolri ihwal pemberantasan judi baik online maupun konvensional di Kota Semarang, Sabtu (20/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, AM Jumai meminta ketegasan polisi dalam membersihkan judi togel terutama di Kota Semarang

Kegiatan bersih-bersih judi togel jangan hanya menyasar para pengepul judi togel, sebaliknya para bandar besar juga harus kena.

"Sikat bandar judi jangan hanya pengepul," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Selamat HUT Hotel Santika Premiere Semarang, Bulan Ini Memasuki Usia ke 32 Tahun

Pihaknya tak ingin kegiatan polisi memberantas judi togel hanya menyasar lapak, tapi bandar tidak tersentuh. 

"Kasihan lapaknya jadi sasaran, tapi bandarnya aman sentosa," tegasnya.

Pihaknya menginginkan simpul-simpul besar judi togel harus diurai dan ditangani lebih serius daripada yang kecil.

"Mudah-mudahan operasi ini bukan sesaat."

"Meskipun ada kecurigaan dan anggapan masyarakat sebagian hanya gertakan sambal dan di beberapa bulan lagi lapak togel akan muncul lagi," ungkap mantan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang selama 2 periode itu.

Maka, untuk mengawal keseriusan polisi, pihaknya terus berkoordinasi dengan jaringan NU, Muhammadiyah, dan lembaga lainnya supaya tetap memantau sekaligus memastikan gerakan tersebut bukan hanya pengalihan isu semata.

"Kami minta masyarakat juga harus ikut proaktif memantau pergerakan ini," imbaunya.

Dia berkata, gerakan ormas Islam di Kota Semarang sudah cukup lama mengadu ke aparat.

Kondisi warung togel selepas kejadian bang titil tewas, Jalan Malabar, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (12/1/2022).
Kondisi warung togel selepas kejadian bang titil tewas, Jalan Malabar, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (12/1/2022). (TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO)

Baca juga: Pendi Stres Lapak Togel Semarang Tutup : Ga Bisa Pasang Nomor Jago

Baca juga: Deklarasi Semarang untuk Membumikan Pancasila dan Merawat Kebhinekaan dalam Rangka Memperkokoh NKRI

Seperti yang dilakukan pihaknya pada Jumat 25 November 2016, ketika itu melalui surat aduan dilayangkan ke Polda Jateng meminta pihak kepolisian memberantas dan menindaklanjutinya.

Surat tersebut juga ditembuskan kepada Wali Kota Semarang, Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733 BS Semarang, Kemenag Kota Semarang, dan ormas-ormas Islam.

Hasilnya, judi masih tetap eksis hingga sekarang.

"Kami beserta ormas Islam dan lainnya ada komitmen mengawal, begitupun kepolisian jika ada komitmen maka ini harus tuntas," terangnya.

Terkait data lapak togel, dia berkata, data yang sudah terkumpul sebanyak 8 kecamatan di Kota Semarang.

"Telah kami himpun informasi, lapak rata-rata tiap kecamatan ada lebih dari 100 titik."

"Kami sepakat tidak mempublish data-data tersebut untuk khalayak umum, cukup kami kirim kepada pihak-pihak terkait," ucapnya.

Baca juga: Khaerudin Doktor FPIK Undip Semarang Dipolisikan Mantan Istrinya, Kasus Pencemaran Nama Baik

Pihaknya kini masih kesulitan mengumpulkan data-data lapak togel di sisa kecamatan lainnya lantaran lapak-lapak togel rupanya memilih tiarap daripada kena razia polisi.

"Kami sudah mendata para lapak judi togel sebelum Kapolri mengintruksikan pemberantasan judi."

"Namun selepas instruksi tersebut yang disambut gerakan masif polisi di tingkat daerah membuat lapak togel tiarap," bebernya.

Meskipun kesulitan mendata jejak para lapak judi togel di Kota Lunpia secara keseluruhan, pihaknya tak kalah akal.

Data yang ada tetap akan disetorkan secepatnya ke pihak terkait dengan model sampling.

"Data yang kami butuhkan hanya untuk membuktikan bahwa lapak-lapak itu benar-benar ada bukan hoaks."

"Terbukti ada pemiliknya, alamatnya, siapa pemiliknya jelas semua by name by address," bebernya. (*)

Baca juga: Kata Pemain Persiku Kudus Bertemu Bupati Hartopo, Sudah Sepekan Tinggal di Mess Eks Akbid

Baca juga: Mengintip Uniknya Angkringan CS Djoglo Kudus, Tawarkan Diskon Makan Gratis Kalau Bawa Selingkuhan

Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Saat Dimulainya Pembangunan Jembatan Jurug Karanganyar

Baca juga: Inilah Rute Kirab Hari Jadi ke 400 Kabupaten Pekalongan, Kerahkan 37 Kereta Kencana

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved