Berita Viral
Hari Ini Tarif Ojol Naik, Para Driver Harap-harap Cemas Apa yang Terjadi
Hari ini, Sabtu 910/9/2022) tarif ojek online (ojol) resmi naik setelah diumumkan pemerintah beberapa hari lalu
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hari ini, Sabtu 910/9/2022) tarif ojek online (ojol) resmi naik setelah diumumkan pemerintah beberapa hari lalu.
Para driver ddi Semarang menyambutnya dengan harap-harap cemas.
Bagaimana tidak, itu akan sangat berpengaruh pada pendapatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Dalam ketentuan kenaikan tarif, Kota Semarang masuk zona I.
Zona itu meliputi Sumatra, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Bali.
Baca juga: Misteri Temuan Mayat Diduga PNS Kota Semarang yang Hilang, Ada pekas Penganiayaan dan Siraman Bensin
Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal, 70 Tahun Pimpin Tahta Kerajaan Inggris, Rakyat Menangis di Depan Istana
Dalam ketentuannya, tarif Ojol per kilometer ditetapkan Rp 1.850 hingga Rp 2.300.
Biaya jasa minimal per 4 kilometer Rp 9.250 hingga Rp 11.500.
Dari penentapan itu, terjadi kenaikan sekitar Rp 2.000 untuk biaya jasa minimal.
Beberapa driver Ojol lesu menanggapi wacana kenaikan tarif tersebut.
Bahkan ada kecemasan tersendiri dengan kebijakan kenaikan tarif Ojol.
Mayoritas para driver Ojol di Kota Semarang khawatir sepi penumpang.
"Karena kenaikan tarif disertai kenaikan harga BBM dan lainnya, pasti pelanggan juga terdampak," papar Mustofa satu di antara driver Ojol, Jumat (9/9/2022) pagi.
Dilanjutkannya, driver Ojol dibebani potongan 10 hingga 20 persen dari hasil pendapatan.
"Semoga saja kenaikan tarif tidak dibarengi kenaikan potongan dari perusahaan," jelasnya.
Jika potongan dari perusahaan ikut naik, Mustofa mengaku akan memberatkan driver Ojol.
"Pasti banyak yang berhenti kalau potongan ikut naik, selama ini kami hanya dapat sekitar Rp 5 ribu untuk jarak minimal karena potongan hampir Rp 2 ribu," ucapnya.
Terpisah, Ratno Kuncoro, driver Ojol lainnya berujar, kenaikan harga BBM begitu dirasa.
Jika sebelumnya Rp 50 ribu bisa mengisi tangki penuh, kini ia harus dua kali mampir ke SPBU.
"Mau bagiamana lagi aturan sudah seperti itu, orang kecil hanya bisa pasrah," katanya.
Kenaikan tarif Ojol menurutnya belum perlu dilakukan.

Pasalnya akan berdampak pada minat penumpang.
"Yang kami takutkan penumpang tidak akan naik lagi, karena semua naik," jelasnya.
Ia pun berharap, pemerintah membatalkan wacana kenaikan tarif.
"Semoga saja kenaikan tidak jadi, karena kami juga akan terdampak," tambahnya. (*)