Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Waktunya BRT Trans Semarang Gunakan BBG, Biaya Operasional Bisa Lebih Ngirit Dibanding Solar

Trans Semarang merupakan armada yang menggunakan mesin diesel sehingga penggunaan bahan bakar masih kombinasi antara solar dan gas. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
PEMKOT SEMARANG
ILUSTRASI - BRT Trans Semarang Shelter Simpanglima. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bahan bakar gas (BBG) bisa menjadi solusi penekanan biaya transportasi di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), seperti Trans Semarang yang kini telah menggunakan BBG. 

Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan mengatakan, penggunaan gas pada armada Trans Semarang memang sedikit mengefisiensi anggaran.

Hanya saja, teknologi yang digunakan pada Trans Semarang adalah sistem hybrid sehingga armada tetap membutuhkan solar. 

Baca juga: Setelah Kota Lama, Hendi Targetkan Seluruh Semarang Bebas Dari Kabel di Udara

Sistem hybrid merupakan kombinasi penggunaan BBM dan BBG.

Dengan penggunaan sistem hybrid, penggunaan solar pun menjadi berkurang sehingga terdapat efisiensi pengeluaran biaya bahan bakar meski tidak terlalu signifikan. 

"Ada efisiensi pengeluaran, tapi sedikit karena sistemnya hybrid, pakai gas dan solar," terang Hendrix kepada Tribunjateng.com, Minggu (11/9/2022). 

Hendrix menyebutkan, sistem hybrid untuk kendaraan bermesin diesel dan bermesin bensin berbeda.

Trans Semarang merupakan armada yang menggunakan mesin diesel sehingga penggunaan bahan bakar masih kombinasi antara solar dan gas. 

"Kami teknologinya masih campur."

"Kalau mesin diesel itu gas dan solar masih campur."

"Sedangkan, kendaraan bermesin bensin bisa 100 persen menggunakan gas, ketika habis bisa menggunakan bensin," jelasnya. 

Menurutnya, penggunaan BBG untuk kendaraan yang menggunakan mesin bensin sebenarnya sangat bisa menekan pengeluaran bahan bakar.

Pasalnya, harga gas saat ini Rp 4.500 per liter setara premium (LSP).

ILUSTRASI Saat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi cek Feeder BRT Trans Semarang belum lama ini.
ILUSTRASI Saat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi cek Feeder BRT Trans Semarang belum lama ini. (PEMKOT SEMARANG)

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Karang Ayu Semarang

Sedangkan, penggunaan BBG untuk kendaraan bermesin diesel, misalnya bus, truk, atau kendaraan lain, hanya sedikit menekan biaya pengeluaran bahan bakar karena tetap membutuhkan solar untuk pengoperasian.

Penggunaan gas pada kendaraan mesin diesel lebih untuk menekan emisi. 

"Pengiritan biaya untuk kendaraan bermesin diesel seperti Trans Semarang tentu ada, tapi tidak signifikan."

"Kalau untuk kendaraan bermesin bensin tentu akan lebih irit pakai BBG," ujarnya. 

Hendrix melanjutkan, penerapan teknologi hybrid pada Trans Semarang ini 80 persen menggunakan solar dan 20 persen menggunakan gas.

Rata-rata, armada menghabiskan satu hingga dua tabung dalam sehari.

Sedangkan, kebutuhan solar untuk armada besar rata-rata 106 liter per hari.

Armada medium sekira 40 liter per hari.

Adapun kebutuhan solar untuk feeder sebanyak 40 liter per hari. 

Menurutnya, seluruh armada Trans Semarang di semua koridor sudah terpasang alat penggunaan BBG.

Baca juga: Alasan Polda Jateng Kirim Tes DNA Mayat Diduga Iwan PNS Kota Semarang ke Mabes Polri, Butuh 2 Minggu

Hanya saja, baru empat koridor yang menggunakan sistem hybrid yaitu di Koridor 1, Koridor 5, Koridor 7, dan Koridor 3.

Hal ini karena stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Kota Semarang belum terjangkau seluruh koridor. 

Saat ini, SPBG di Kota Semarang tersedia di tiga titik yaitu SPBG Penggaron, SPBG Mangkang, dan SPBG Kaligawe. 

"Untuk menuju lokasi SPBG memperhitungkan titik keberangkatan dan garasinya."

"Kalau koridor di daerah atas harus ke Penggaron tentu jadi tambah biaya tinggi."

"Sehingga, belum menerapkan BBG," jelasnya. 

Selain itu, tambah dia, alat yang sudah terpasang lama di setiap armada juga perlu maintenance atau perawatan jika hendak beralih ke BBG.

Pihaknya harus mengecek terlebih dahulu kondisi alatnya.

Perawatannya pun membutuhkan teknisi khusus. 

"Maintenance membutuhkan teknisi khusus."

"Di Semarang teknisi gas masih jarang," ujarnya. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan, akan segera menuntaskan program pengalihan bahan bakar Trans Semarang ke gas.

Dia menyebutkan masih ada 117 armada yang belum terpasang converter kit. 

"Alatnya dari 249 tinggal sisa 117 (yang belum pakai gas)."

"Sebentar lagi APBD selesai sehingga semua BRT bisa pakai gas," tegas Hendi, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Minggu (11/9/2022). 

Baca juga: Dari Senam Poco-Poco hingga Fashion Seragam Batik Sekolah di Pameran SMP Negeri Kota Semarang

Sejak 2019, lanjut dia, Trans Semarang telah berupaya beralih ke BBG untuk mengurangi emisi karbon.

Hanya saja, akhir 2019, Trans Semarang mengalami kekurangan supply gas sehingga saat itu Trans Semarang terpaksa menghentikan penggunaan gas.

Pada Agustus 2021, Trans Semarang kembali memanfaatkan BBG. 

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso mengatakan, pemerintah harus membuat terobosan di tengah naiknya harga BBM.

Misalnya, dengan memaksimalkan penggunaan BBG pada Trans Semarang

"Selain untuk efisiensi bahan bakan atau operasional, penggunaan BBG kan dalam rangka ramah lingkungan," ujarnya. 

Tak hanya kendaraan Trans Semarang, menurutnya, mobil-mobil dinas Pemkot Semarang perlu didorong untuk menggunakan BBG atau kendaraan lain yang ramah lingkungan, misalnya kendaraan listrik. 

"Di Semarang, emisi masih cukup tinggi."

"Kami dorong supaya Pemkot Semarang menginisiasi setidaknya bisa menggunakan mobil hybrid," ucapnya. (*)

Baca juga: Mohon Maaf, Akses Menuju Kawasan Candi Borobudur Magelang Dibatasi Hingga Selasa, Ada Pertemuan G20

Baca juga: Hasil BRI Liga 1 Hari Ini, Debut Buruk Javier Roca Tangani Arema FC, Takluk 1-2 Lawan Persib Bandung

Baca juga: Kapolda Jateng Jamin Keamanan Culture Minister Meeting G20 di Borobudur

Baca juga: Barang Bukti Truk Tangki Berlogo Inkoppol Pembawa BBM Solar Ilegal Dibawa ke Pertamina

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved