Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Ditemukan 3 Jenis Peluru di TKP Pembunuhan Brigadir J, Benarkah Ada Penembak Ketiga?

Hal itu memunculkan dugaan bahwa jumlah pelaku penembakan Brigadir J pada 8 Juli 2022 itu lebih dari dua orang

Editor: muslimah
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J masih misterius sampai sekarang.

Meski semua sepakat dalangnya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo namun motif hingga kronologi belum pasti.

Termasuk siapa saja yang menembak Brigadir J.

Terbaru, bahkan muncul dugaan kalau istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.

Baca juga: Samin Bersyukur Uangnya Masih Bisa Ditukarkan ke BI, Hari Ini Ia Bahkan Dapat 3 Tawaran Umrah Gratis

Baca juga: Samin Pasrah Dengar Penjelasan BI tentang Uangnya yang Hancur Dimakan Rayap, Rencana Haji Tertunda

Apalagi, terbaru diungkapkan kalau ada tiga jenis peluru dalam peristiwa itu.

Berbarengan dengan proses penyelidikan Timsus Polri, tiga peluru yang ditemukan penyidik di TKP akhirnya terungkap.

Ternyata tak cuma dua senjata yang ditemukan penyidik di TKP pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu memunculkan dugaan bahwa jumlah pelaku penembakan Brigadir J pada 8 Juli 2022 itu lebih dari dua orang.

Seperti diketahui, awalnya hanya ada dua senjata yang diduga digunakan pelaku pembunuhan Brigadir J, yakni Glock-17 dan HS.

Namun kini ada ditemukan puluhan peluru dari jenis yang produksi yang berbeda-beda.

Dihimpun TribunnewsBogor.com dari tayangan televisi Tv One News, berikut adalah daftar tiga jenis peluru yang ditemukan penyidik di TKP rumah dinas Ferdy Sambo :

- 6 enam peluru berkode pin 9 CA, diproduksi PT Pindad Persero

- 14 peluru berkode S&B, dibuat oleh Sellier & Bellot

- 1 peluru berkode LZ Luger 9mm peluru yang dibuat Limit Z company

Tanggapan Pengacara Brigadir J

Terkait dengan temuan baru penyidik mengenai jenis peluru di TKP, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak bereaksi.

Rupanya tim pengacara almarhum sudah mengetahui informasi perihal penemuan tiga jenis peluru tersebut.

"Kita mengacu pada (rilis) terakhir, ada lima tembakan masuk dan empat keluar, satu bersarang di tubuh almarhum (Brigadir J). Kalau kita hitung jumlah selongsong, ada tujuh peluru yang terinformasi. Berarti harusnya kan ada 12 selongsong. Ada informasi bahwa ada tiga jenis tembakan," pungkas Martin Lukas Simanjuntak dikutip pada Rabu (14/9/2022).

Temuan tersebut menurut Martin Lukas Simanjuntak sinkron dengan apa yang dianalisa Komnas HAM.

Beberapa waktu lalu, Komnas HAM menghembuskan dugaan bahwa jumlah penembak Brigadir J lebih dari dua orang.

"Komnas HAM beberapa hari lalu mengatakan bahwa ada dugaan keras antara lima tersangka itu melakukan penembakan juga. Dan yang diduga kuat katanya bu PC ( Putri Candrawathi)," imbuh Martin Lukas Simanjuntak.

Kendati demikian, dugaan dari Komnas HAM itu tak sejalan dengan kesaksian para tersangka.

Misalnya saja Bharada E, penembak Brigadir J itu hanya mengatakan bahwa yang jadi eksekutor kematian Yosua adalah ia dan Ferdy Sambo.

Sementara Bripka RR menyebut hanya melihat Bharada E saja yang menembak Brigadir J.

"Ini menegaskan bahwa masih ada dugaan kompromi di antara para tersangka. Mungkin (ada skenario) 'boleh kalian buka semua tapi bu PC kalian selamatkan," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

"Ada kemungkinan seperti itu ?" tanya Putri Presenter TV One.

"Kalau premis Komnas HAM benar, arahnya kan di situ," sambung Martin Lukas Simanjuntak.

Lebih lanjut, Martin Lukas Simanjuntak pun mengurai kecurigaannya pada kesaksian Bharada E.

Diungkap Martin Lukas Simanjuntak, ada 'kode rahasia' yang tersembunyi dari keterangan Bharada E.

Kode tersebut berkenaan dengan Bharada E yang hingga kini belum menyimpulkan bahwa jumlah penembak Brigadir J hanya dua orang saja.

"Bharada E bilang yang menembak pertama dia. Selanjutnya yang terakhir adalah FS ( Ferdy Sambo). Kalau kita ikuti kata-kata itu kan berarti kalau tiga yang nembak, berarti ada lagi di tengah-tengah (sebelum Ferdy Sambo). Jadi Bharada E belum menyimpulkan bahwa pelaku penembakan hanya dua orang," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

Alasan belum terbukanya Bharada E menurut Martin Lukas Simanjuntak karena ada tiga kemungkinan.

"Bisa saja ada informasi yang belum dia ( Bharada E) sampaikan karena, satu, kesepakatan. Kedua, rasa iba. Ketiga, kita enggak tahu," ucap Martin Lukas Simanjuntak.

"Rasa iba terhadap siapa ?" tanya Putri.

"Ya mungkin perempuan, dia ( Bharada E) enggak tega hati, jadi sudahlah biar FS saja yang bertanggung jawab," pungkas Martin Lukas Simanjuntak.

Kesaksian RR Tak Masuk Akal

Tak hanya menyoroti Bharada E, Martin Lukas Simanjuntak juga mengulas kesaksian Bripka RR.

Menurut Martin Lukas Simanjuntak, Bripka RR belum layak jadi justice collaborator LPSK dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"RR menurut saya belum layak jadi JC ( justice collaborator). Karena kualitas keterangannya belum sempurna," imbuh Martin Lukas Simanjuntak.

Lagipula diakui Martin Lukas Simanjuntak, kesaksian Bripka RR yang mengaku tak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J adalah tak masuk logika.

"Kualitas dari keterangan Ricky ini tidak masuk akal. Manakala dia mengatakan tidak melihat siapa yang menembak. Harusnya kalau memang Ricky benar-benar jujur, dia harusnya ingat siapa saja yang menembak. Ketika ditanyakan apakah FS menembak atau tidak dia tidak tahu, ini tidak masuk akal," ujar Martin Lukas Simanjuntak.

Mengurai nasihat kepada Bripka RR, Martin Lukas Simanjuntak meminta agar mantan ajudan Ferdy Sambo itu untuk bersikap jantan.

"Kalau mau jadi JC, harus gentle. Sampaikan siapa saja yang nembak. Kalau memang PC juga nembak ya sampaikan. Karena selongsong kan tidak bisa bohong. Kalau ada tiga jenis senjata kemungkinan tiga orang yang menembak atau satu orang megang dua senjata," kata Martin Lukas Simanjuntak.(*)
 
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 3 Jenis Peluru Ditemukan di Lokasi Pembunuhan Brigadir J, Siapa Orang Ketiga yang Menembak Yosua?

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved