Kabupaten Semarang
Harga Cabai Kembali Merangkak Naik di Kabupaten Semarang, Karena Hasil Panen Menurun?
Pedagang mengatakan masih mendapatkan harga dari tengkulak pada angka Rp 40 ribu dan dia jual di tingkat konsumen mulai Rp 42 ribu sampai Rp 45 ribu.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah keriting di Kabupaten Semarang, terpantau masih fluktuatif.
Dari penelusuran Tribunjateng.com di Pasar Bandarjo Ungaran, Rabu (14/9/2022), pedagang, Munawaroh mengatakan, dia membeli cabai keriting merah seharga Rp 50 ribu.
Harga itu mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu.
Baca juga: Breaking News, Hasil Tes DNA Jenazah di Marina Semarang Identik dengan Iwan Budi
Dia mengatakan masih mendapatkan harga dari tengkulak pada angka Rp 40 ribu dan dia jual di tingkat konsumen mulai Rp 42 ribu sampai Rp 45 ribu.
“Jadi jualnya ya di atas Rp 50 ribu."
"Kalau yang cabai galak (rawit) Rp 40 ribu saya jualnya,” katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/9/2022).
Meningkatnya kembali harga cabai tersebut didasari beberapa faktor.
Salah satunya adalah menurunnya jumlah produksi di tingkat petani.
Hal itu diungkapkan oleh Anthony Cahyono (43), petani cabai di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Baca juga: Inilah Lokasi Favorit Pendosa Mobil Goyang di Semarang, Alasan Sepi dan Minim Penerangan
Baca juga: Hendi Kawal Penyaluran BLT BBM di Kota Semarang
Menurutnya, berbagai faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah cabainya yakni faktor cuaca yang tak menentu dan hama jamur yang membuat cabai-cabai yang dia rawat serta tanam menjadi kering.
“Biasanya saya dalam tiga hari bisa panen sampai tiga bagor (karung) dari lahan seluas setengah hektare."
"Itu per bagor beratnya sekira tujuh kilogram."
"Sekarang hanya bisa dua bagor,” katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/9/2022).
Disebutkannya, harga cabai yang ia jual ke tengkulak yakni untuk cabai merah keriting per kilogram seharga Rp 45 ribu, sedangkan untuk cabai rawit Rp 35 ribu per kilogram.
Baca juga: Konsumen Pertamax di Kabupaten Semarang Turun 30 Persen Usai Penyesuaian Harga BBM
Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menjelaskan, secara umum untuk pertanian cabai di wilayahnya cenderung menurun produksinya.
“Sehingga di pasar mengalami kenaikan harga, selain juga karena permintaan konsumsinya yang meningkat,” tuturnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/9/2022).
Menurutnya, kenaikan harga BBM saat ini masih belum menjadi faktor penyebab naiknya harga cabai.
Wigati Sunu juga menyebutkan harga pada angka yang sama dengan yang disebutkan Anthony atau di tingkat petani.
“Iya di STA Jetis (UPTD Agrobisnis Bandungan) masih seharga tersebut."
"Di sana merupakan tempat transaksi dari berbagai daerah misalnya Kecamatan Sumowono, Getasan, Banyubiru, termasuk Bandungan dan daerah lain misalnya Temanggung,” imbuhnya. (*)
Baca juga: Pelaku Ternyata Alami Gangguan Kejiwaan, Kasus Anak Bacok Ayah Kandung di Gandrungmanis Cilacap
Baca juga: 220 SK PNS Pemkab Batang Diserahkan, Ini Pesan Lani Dwi Rejeki
Baca juga: Ayah Kandung Dianggap Pelit, Anak Aniaya Korban Gunakan Sabit di Cilacap, Korban Tewas Tersungkur
Baca juga: Silakan Kalau Berminat, Bawaslu Kudus Butuh 27 Anggota Panwascam, Berikut Syarat Lengkapnya