Supervisi Akademik Mampu Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru

Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya.

Peningkatan mutu pembelajaran dalam paedagogik melalui model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar proses.

Juga proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.

Menurut Sutisna dalam Saefudin (2009: 48) banyak teknik supervisi yang diungkapkan dan dikembangkan oleh pakar pendidikan.

Tetapi dalam tulisan ini hanya diungkapkan tiga teknik supervisi yang dipandang sangat relevan dengan keadaan di lapangan yaitu kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan rapat dewan guru.

Kepala sekolah harus lebih mempertegas dalam membedakan antara pembicaraan supervisi dengan pembicaraan tentang paedagogik.

Ketika berhadapan dengan guru, kepala sekolah hendaknya menyupervisi lalu mengevaluasi hasil supervisi yang dilakukan dan mengumumkan hasil dari supervisi tersebut agar guru bisa langsung melihat hasil dari supervisi apakah meningkat atau menurun.

Sedangkan guru di SDN 2 Kancilan Kabupaten Jepara agar lebih meningkatkan kompetensi pedagogiknya tanpa harus selalu dibimbing oleh kepala sekolah.

Sehingga kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar atau pelatihan/bintek yang berhubungan dengan kompetensi paedagogik guru.

Dalam supervisi akademik kepala SDN 2 Kancilan Kabupaten Jepara melakukan training dan in service training kepada guru-guru terutama yang berkenaan dengan kepemimpinan, administrasi pendidikan, kompetensi paedagogik dan hal yang berkenaan dalam proses pembelajaran.

Termasuk di dalamnya tentang arti pentingnya supervisi akademik dan kemampuan paedagogik guru.

Sehingga pelaksanakan supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan paedagogik guru dalam membimbing siswanya. (*)