Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wisata

Dorong Edu-Ekowisata, Pemkab Sukoharjo Perbaiki Lingkungan dan Ekonomi

Kampung Wisata Edukasi Kopen yang memanfaatkan program penghijauan serta pengolahan sampah sebagai daya tarik wisata. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Khoirul Muzakki
Wisata Masdulkabi, Kecamatan Baki, Sukoharjo 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mendorong terbentuknya edu-ekowisata berbasis masyarakat.

Ini dalam rangka mengubah perilaku masyarakat yang ramah terhadap lingkungan.

Terlebih permasalahan lingkungan, terutama sampah, menjadi Pekerjaan Rumah bersama antara pemerintah dengan masyarakat. 

Baca juga: Gubug Serut Semarang Sebagai Destinasi Wisata Alam Edukatif

Melalui  edu-ekowisata, penyelesaian masalah lingkungan bisa sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, sejumlah kelompok masyarakat di Sukoharjo telah berhasil membangun edu-ekowisata. 

Di Kecamatan Kartasura misalnya, ada Kampung Wisata Edukasi Kopen yang memanfaatkan program penghijauan serta pengolahan sampah sebagai daya tarik wisata. 

Di sana ada kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik yang sekaligus untuk mengedukasi wisatawan atau pengunjung.

Serta penanaman melalui polybag yang di tiap rumah warga.

Warga juga membuat kerajinan tangan dari limbah untuk dijual ke wisatawan. 

“Dengan pengembangan ini mampu mengubah kondisi lingkungan lebih asri, dan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Kopen,” katanya.

Baca juga: Embung Rawa Bener, Tempat Irigasi Sekaligus Wisata Air di Banyumas

Semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan berpadu wisata juga ditunjukkan warga di Desa Menuran Kecamatan Baki Sukoharjo.

Keberadaan wisata itu berawal dari kegiatan bersih-bersih sungai oleh warga secara gotong royong. 

Kegiatan itu berlanjut hingga masyarakat berinisiatif mengembangkannya menjadi objek wisata.

Tempat itu menjadi jujugan masyarakat untuk bersantai hingga mampu mendatangkan sekitar 30 ribu wisatawan tiap tahun. 

Etik mengatakan, kegiatan masyarakat itu bukan hanya mampu memerbaiki ekosistem sungai yang telah rusak, namun bisa meningkatkan kesejahteraan warga setempat. 

“Kami mendorong ekowisata, mampu memerbaiki ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved