Berita Brebes
Menikmati Kopi Asli Brebes dari Bartender Diatas Vespa Tua
Dengan bermodal motor Vespa tua, Akmari (40) pria asal Brebes, Jawa Tengah membuka usaha minuman kopi hingga keliling ke berbagai daerah
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Dengan bermodal motor Vespa tua, Akmari (40) pria asal Brebes, Jawa Tengah membuka usaha minuman kopi hingga keliling ke berbagai daerah.
Dari Vespa tua miliknya ia bisa meraup cuan ratusan ribua dari seharian mangkal di sejumlah titik keramaian yang ada di Brebes.
Pria asal Desa Wanatirta, Kecamatan, Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini memanfaatkan motor Vespa Sprin tahun 1974 untuk berjualan kopi. Skuter kelahiran Italia itu ia modifikasi di bagian jok belakang.
Baca juga: Kopi Wonosobo Kini Miliki Identitas Kuat, Tanpa Mengubah Ciri Khas Produsen Lokal
Baca juga: Petualangan Rasa di Jalur Ziarah Makam Sunan Muria: Pijar Coffee Sajikan Rahasia Kopi Robusta Lokal
Akamari menaruh boks kayu di jok belakang sebagai tempat menyimpan peralatan kompor, elpiji, penggilingan kopi atau grinder dan bahan-bahan untuk membuat berbagai minuman. Boks kayu tersebut juga didesain untuk mini-bar sebagai tempat untuk meracik minuman kopi.
Karena berjualan keliling dengan membawa Vespa, Aknari menamai usahanya dengan nama "Koplling atau Kopi Keliling".
"Ini saya pakai Vespa 74. Jadi, saya modifnya ini pakai satu rombong boks untuk menyimpan kopi-kopinya, bar dan kompor. Kalau jalan, ya ikut semua," ujar Akmari kepada Tribunjateng.com, saat mangkal di komplek GOR Sasana Krida Adhikarsa, Brebes, Sabtu (22/11/2025).
Ide berjualan kopi dengan Vespa ini, menurut Akmari dari keresahannya sebagai penikmat kopi.
Tren ngopi di kalangan kawula muda di cafe juga mulai bergeliat. Di sisi lain, ia juga mempunyai Vespa yang selama ini hanya terparkir di gudang.
Dari keresahan itu akhirnya Akmari memulai bisnisnya menjajakan kopi di titik keramaian dalam Kota Brebes.
Meski hanya di atas skuter klasik, kopi racikan Akmari ini tidak kalah dengan minuman kopi yang ada di Cafe. Bak barista profesional, Akmari meracik biji kopi yang telah disangrai dengan cara dihaluskan dengan alat grinder langsung di tempat.
Ingin mengangkat kopi petani lokal, Ia menggunakan kopi-kopi yang di tanam di pegunungan wilayah Brebes bagian selatan. Seperti Arabika dari Kecamatan Sirampog dan Robusta dari Kecamatan Salem.
"Kalau saya menunya Americano, Cappucino, Vietnam Drip, V60, es kopi gula aren."
"Kalau kopi hitam, pakai biji kopi Arabica dari Sridadi, Sirampog. Saya giling di tempat, biar orang tahu prosesnya langsung," ungkapnya.
Agar terjangkau di semua kalangan, Akamari menjual dengan harga yang ramah di kantong. Satu gelas es kopi ia jual seharga Rp 7-12 ribu.
"Kalau es kopi setiap hari habis 13 gelas, kalau kopi habis 25 gelas dalam sehari. Beda kalau pas event, Es kopi biasanya bawa 50 gelas dan kopi habis 1 kg biji kopi."
| Demi Hasrat Duniawi, Kades Non Aktif Brebes Gadaikan Mobil Siaga Desa Rp 47 Juta di Lokalisasi |
|
|---|
| Korban Tebing Setinggi 15 Meter di Desa Karangpari Brebes dapat Bantuan Rehab Rumah |
|
|---|
| Ciri-ciri Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Brebes, Punya Tato Bintang dan Bunga |
|
|---|
| BREAKING NEWS Siswi SMP Nekat Terjun ke Rel Kereta di Jembatan Sakalibel Brebes |
|
|---|
| Dampak Longsor Setinggi 15 Meter di Brebes, 37 Warga Mengungsi Karena Khawatir Bencana Susulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251122_kopi.jpg)