Berita Semarang
Persatuan Ojol Nusantara Buka Donasi dan Beri Pendampingan Hukum Soal Pengeroyokan di Semarang
Persatuan ojol se-nusantara patungan demi menghidupi para keluarga ojol yang ditetapkan polisi sebagai tersangka pengeroyokan berujung maut.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Persatuan ojol di Indonesia akan membuka donasi demi menghidupi para keluarga ojol yang ditetapkan polisi sebagai tersangka pengeroyokan berujung maut.
Uang hasil gotong royong itu terkumpul dana sementara sebesar Rp 4 juta.
"Ya penggalangan dana start hari ini, galang dana se nusantara, jumlah tersebut nanti akan terus bertambah," jelas Humas Asosiasi Driver Online Jawa Tengah, Astrid Jovanka kepada Tribunjateng.com , Selasa (27/9/2022) malam.
Baca juga: Maksud Hati Solidaritas, Pengemudi Ojol Semarang Malah Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan
Tak hanya bantuan secara materi, para driver online yang terjerat hukum bakal diberi pendampingan pengacara.
Bahkan , asosiasi driver online dari Surabaya akan menurunkan satu lawyer yang akan akan datang ke Semarang.
"Ada bantuan satu lawyer dari Surabaya," katanya.
Pihaknya mengklaim, anggapan dari luar bahwa driver online tidak ada power itu salah.
Menurutnya, driver seperti lebah. Misal disenggol maka akan habis.
"Jangan disenggol jika disenggol habis kalian. Dari driver untuk driver," pekiknya di depan ratusan ojol.
Terkait bantuan hukum dari aplikator, ternyata para driver tidak terlalu berharap.
Sebab, aplikator dinilai lepas tangan dan hanya mengharapkan setoran dari driver bukan bantuan hukum ketika terjadi masalah seperti sekarang.
"Boleh dilihat muka saya, bullshit aplikator. Tidak ada pendampingan," katanya.
Baca juga: Ojol Semarang Klarifikasi, Pengeroyokan Terjadi Bentuk Pembelaan Diri Karena Diserang Senjata Tajam
Ia menyebut, sedari awal kejadian sudah meminta pendampingan dari aplikator.
Namun aplikator menjawab tidak bisa karena persoalan itu dianggap selesai karena sudah ditangani kepolisian.
"Dianggap clear Karana diserahkan ke polisi," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Driver online Jawa Tengah melakukan aksi klarifikasi di depan kantor Gubernuran.
Mereka setidaknya memberikan tiga poin klarifikasi ihwal kasus pengeroyokan rekan ojol berujung maut.
"Kemarin-kemarin beritanya selalu menyalahkan kami ojol yang melakukan pengeroyokan maka kami akan klarifikasi," terang Humas Asosiasi Driver Online Jawa Tengah , Astrid Jovanka kepada Tribunjateng.com, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (27/9/2022) pukul 21.00 WIB.
Setidaknya dalam klarifikasi itu, ia menyimpulkan beberapa hal.
Pertama , berita di satu media menerangkan kejadian pengeroyokan merupakan aksi balasan itu tidak benar.
Pihaknya justru dari ojol sudah berusaha kooperatif terhadap Kukuh atas pengeroyokan pom bensin dengan korban Hasto.
Tetapi dari yang bersangkutan justru melakukan perlawanan dan mengeluarkan senjata tajam sehingga rekan ojol melakukan perlawan pembelaan.
Rekan ojol tersebut yakni Budi Sarwo saat dikejar Kukuh dengan bawa senjata tajam sehingga Budi melawan hingga kena sabetan di tangan kanan.
Budi reflek melawan lantas menghantam Kukuh dengan helm yang dibawanya sembari menendang lalu terjatuh dan terjadilah aksi massa tersebut.
"Adanya pengeroyokan itu adalah spontanitas bukan unsur kesengajaan atau balas dendam seperti berita yang beredar saat ini," tegas Astrid.
Berikutnya, kejadian di Tlogosari adalah satu kesatuan kejadian dengan asas sebab-akibat dari kejadian di pom bensin dengan korban Hasno.
Tetapi berita yang beredar dua kejadian itu terpisah.
Baca juga: Curhat Ojol Tentang Potongan Aplikator Capai 30 Persen Hingga Kualitas Pertalite Turun
"Berita yang beredar memisahkan dua kejadian sehingga menyebabkan berita dengan dua kejadian terpisah," ungkapnya.
Pihaknya berharap kepada polisi, jangan dipisahkan kasus di Tlogosari dan di pom bensin.
Misal dua kejadian itu dipisah makan hukuman ketiga rekan ojol yang kini ditetapkan sebagai tersangka akan sangat berat.
"Kami terima kasih kepada polisi tapi tolong jangan dipisahkan dua kejadian itu karena ada sebab akibat dan semuanya berkesinambungan," tandasnya. (Iwn)