Berita Semarang
Kisah di Balik Kuburan Massal Korban G30S PKI Plumbon Semarang: Pertama Datang Disuruh Bawa Menyan
Ada banyak kisah di balik kuburan massal G30S PKI di kawasan Perhutani , Plumbon, Wonosari, Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Selain itu, perhatian dari pusat seperti Komnas HAM juga tidak ada respon.
"Ajaib saja, acara itu berlangsung baik-baik saja, tak ada yang mengganggu," ungkapnya.
Keluarga Korban
Yunantyo mengaku, para keluarga korban yang terkubur di kuburan massal itu ikut diundang dalam kegiatan peresmian pemakaman.
Terungkapnya siapa korban yang berada dikuburkan itu berkat penelusuran para kolega seperti Mbah Mohkran dan Mbah Giri.
Mbah Mohkran sempat ditahan di lapas Kendal selama tiga tahun.
Selepas itu pindah ke Mangkang Kulon yang jaraknya tak jauh dari kelurahan Wonosari.
Ketika menetap di wilayah itu, ia bertanya kepada para keamanan desa Wonosari untuk menanyakan siapa saja yang dieksekusi di lahan perhutani Plumbon.
Eksekusi dilakukan Januari 1966 selepas musim hujan dan hari raya idul Fitri.
"Mbah Mohkran hanya dapat nama delapan orang, semua korban dari Kendal," ungkapnya.
Sebenarnya korban berjumlah 24 orang semuanya tercatat oleh warga.
Namun orang yang mencatat itu keburu meninggal dunia sedangkan istri warga yang mencatat itu sudah pindah sehingga catatan itu kini entah di mana.
"Paling diingat adalah satu-satunya korban perempuan bermana Moetiah dan wakil Bupati Kendal kala itu Soesatjo," tandasnya. (*)