Tragedi Kanjuruhan Malang
Kisah Tentang Mitra Maulidya di Gate 13 Kanjuruhan: Kami Terpisah Setelah Gas Air Mata Ditembakkan
Mita Maulidya (24) datang ke stadion malam itu untuk mendukung tim kesayangan. Tak ada yang menduga hidupnya berakhir di gate 13 Stadion Kanjuruhan
Suporter yang terjatuh pun terinjak-injak, dan meninggal dunia.
"Karena suasana panik, saya dan Mita terpisah. Saya tidak tahu keberadaannya. Asap membuat mata pedih dan napas terasa sesak," terangnya.
Fathir bisa selamat karena lari menuju pagar tribune.
Dia keluar dari gate 13 dengan cara memanjat pagar tribune dan turun di shuttle ban (lintasan lari) pinggir lapangan.
"Kemudiaan saya keluar dari stadion. Ssaya sempat mencari teman dan adik saya di luar stadion," terangnya.
Beberapa waktu berselang temannya menelepon.
Temannya minta Fathir merapat ke gerbang masuk stadion.
Fathir mendapat kabar bahwa adiknya telah meninggal.
"Jenazah adik sepupu saya berada di tribune VIP. Saya menuju ke sana. Jenazah adik saya langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Suasana Mencekam di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Teriakan Minta Tolong Bersahutan,