Pemilu 2024
Warga Kota Tegal Tak Perlu Takut Laporkan Dugaan Pelanggaran Pemilu, Identitas Pelapor Dirahasiakan
Perwakilan KNPI Kota Tegal, Jois mengatakan, ketakutan masyarakat untuk aktif mengawasi pelaksanaan Pemilu adalah terkait keamanan data pelapor.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Bawaslu Kota Tegal melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu 2024 di Hotel Premier Tegal, Rabu (5/10/2022).
Kegiatan tersebut bertema 'Tingkatkan Kesiapan Masyarakat Kota Tegal Awasi Pemilu 2024'.
Sosialisasi diikuti oleh partai politik, organisasi kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, dan mahasiswa.
Ada tiga narasumber dalam kegiatan tersebut.
Yaitu Nasruddin Chusnul dari Disdukcapil Kota Tegal, Edy Sudirman dari Kesbangpol Kota Tegal, dan Nurbaeni dari Bawaslu Kota Tegal.
Baca juga: Didatangi Kapolres Tegal, Kapten Bambang Kalisno Terkejut dan Terharu
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Tegal Adakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Menuju Pemilu Bermartabat
Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Tegal, Nurbaeni mengatakan, masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi keberlangsungan Pemilu 2024.
Masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan jika mendapati adanya dugaan pelanggaran.
Dia menilai, laporan aduan masyarakat masih sangat minim pada Pemilu 2019.
Kebanyakan justru berasal temuan dari teman-teman pengawas.
Pihaknya juga menjamin bahwa identitas pelapor akan dirahasiakan dan tidak akan terpublikasikan.
"Ini menjadi kegalauan masyarakat, sebenarnya ingin lapor tapi takut."
"Tenang saja, jangan khawatir dan jangan takut."
"Identitas yang masuk itu menjadi rahasia kami dan tidak akan dipublikasikan," katanya melalui Tribunjateng.com, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Enam IKM Logam Kabupaten Tegal Siap Pasok Kebutuhan Industri Besar di Jawa Tengah
Nurbaeni menilai, keaktifan masyarakat menjadi kunci kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Hal itu demi terwujudnya Pemilu yang bersih dan bermartabat.
Termasuk menjadi kontrol sosial bagi pekerjaan penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu.
Dari keaktifan itu, KPU dan Bawaslu akan bekerja secara lebih berhati-hati.
"Ketika masyarakat lebih aktif, kami dalam bekerja akan lebih berhati-hati."
"Karena kami tahu sedang diawasi," katanya.
Perwakilan KNPI Kota Tegal, Jois mengatakan, ketakutan masyarakat untuk aktif mengawasi pelaksanaan Pemilu adalah terkait keamanan data.
Masyarakat khawatir ketika melaporkan adanya dugaan pelanggaran nanti ada yang tahu.
Dia berharap, Bawaslu bisa mengatasi kekhawatiran itu dan membuat masyarakat merasa aman.
Baca juga: Wali Kota Tegal Lepas 100 Pekerja Migran ke Malaysia
"Itu yang masih jadi kebimbangan di masyarakat."
"Jika melapor apakah identitasnya dirahasiakan dan si pelapor akan dilindungi," ungkapnya.
Ketua Bawaslu Kota Tegal, Akbar Kusharyanto menjelaskan, sosialisasi dan diskusi ini menjadi upaya dalam mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu 2024.
Tujuannya untuk meningkatkan kontribusi masyarakat dalam pengawalan tahapan pemilu.
Karena pada pemilu sebelumnya di Kota Tegal, laporan dugaan aduan oleh masyarakat masih relatif sedikit.
"Harapan kami masyarakat semakin menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara pemilik kedaulatan."
"Jadi tidak hanya sebagai pemilih di TPS, tapi ikut mengwasi pelaksanaan Pemilu 2024," jelasnya. (*)
Baca juga: Mbak Ita Ingin Tiap Kelurahan di Semarang Punya Motif Batik Khas, Diperkuat Melalui Telling Story
Baca juga: Pesan Sinoeng Kepada ASN Pemkot Salatiga: Jangan Terjebak dalam Inovasi Digitalisasi
Baca juga: Satu Penyebab Maraknya Dugaan Pungli BLT di Blora, Kompol Christian: Data Penerima Tidak Valid
Baca juga: Akhir Pekan Ini Universitas Surakarta Vs Persika Karanganyar, Liga 3 Jateng Dimulai Lagi