Berita Cilacap
Lima Dusun Desa Bojong Kawunganten Terendam Banjir, BPBD Cilacap: Ketinggian Hingga 1 Meter
Hujan deras telah mengguyur wilayah Kawunganten Cilacap sekira 2 jam yakni sejak pukul 12.00 hingga pukul 14.00.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap pada Jumat (7/10/2022) siang menyebabkan beberapa daerah terendam banjir.
Salah satunya yakni Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Kalakhar BPBD Kabupaten Cilacap, Widjonardi mengungkapkan, hujan deras telah mengguyur wilayah Kawunganten sekira 2 jam yakni sejak pukul 12.00 hingga pukul 14.00.
Hujan deras tersebut membuat air dari wilayah PTPN IX (Perbukitan Nusantara) melimpas.
Baca juga: Mantap! Polres Cilacap Naik Tipe Jadi Polresta
Baca juga: Bank Jateng Kucurkan Rp 536 Juta, Bantu Pemulihan Ekonomi di Cilacap
"Selain itu drainase juga tidak bisa menampung debit air yang begitu besar."
"Sehingga terjadi limpasan air ke permukiman warga," ungkap Widjonardi kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/10/2022).
Akibatnya 5 dusun di Desa Bojong terendam banjir yakni Dusun Mekarsari, Kramasari, Gunung Jaya, Nusa Dadi, dan Karya Mekar.
Adapun ketinggian air di permukiman warga berkisar antara 80 sentimeter hingga 1 meter.
Selain itu, banjir juga menggenangi ruas jalan nasional Jeruklegi-Kawunganten dengan ketinggian air sekira 40 sentimeter.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Desa Bojong ini merupakan banjir musiman yang sudah biasa terjadi.

Baca juga: Satpol PP Cilacap Geruduk Rumah Kos di Kroya, 9 Pasangan Diciduk
Baca juga: Audiensi Dengan Bupati Tatto, Forum Non ASN Cilacap Sampaikan Tiga Harapan
Biasanya banjir di wilayah tersebut akan surut dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah banjir datang.
Widjonardi menuturkan bahwa pihaknya sudah meninjau lokasi banjir di Desa Bojong.
Berdasarkan pantauan pihak BPBD Kabupaten Cilacap, hingga Jumat (7/10/2022) malam tidak ada warga yang mengungsi.
"Untuk warga yang mengungsi tidak ada, hanya saja tadi ada informasi bahwa warga di sebelah selatan kemungkinan tidak bisa memasak," kata Widjonardi.
Maka dari itu, menurutnya, yang dibutuhkan warga sekarang yaitu makanan.
Widjonardi mengatakan, pihaknya masih akan terus memantau wilayah tersebut. (*)
Baca juga: Viral Bocah SMP Jual Sempol di Pertigaan Jambangan Karanganyar, Aditya: Saya Ingin Bantu Ayah
Baca juga: Penyebab Ambrolnya Atap Bekas Ruang Komputer SMPN 2 Jepon, Kepsek: Rangka Sudah Lama Melengkung
Baca juga: Ancaman Kapolda Jateng Tak Digubris, Penambangan Ilegal Kembali Beroperasi di Batang, Ini Buktinya
Baca juga: Reeka Sempat Bengong Tak Percaya, Sinoeng Beri Hadiah Laptop Kepada Siswi SMPN 9 Salatiga Ini