Berita Karanganyar
Viral Bocah SMP Jual Sempol di Pertigaan Jambangan Karanganyar, Aditya: Saya Ingin Bantu Ayah
Aditya telah berjualan sempol di depan toko emas dekat Pertigaan Jambangan Karanganyar sekira 1 bulan ini. Niat jualan untuk bantu orangtua.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Potret siswa SMP berjualan sempol di sekitar Pertigaan Pasar Jambangan Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar viral di media sosial.
Anak tersebut diketahui merupakan siswa kelas IX SMP Penda Mojogedang, Aditya Nugroho.
Siswa tersebut merupakan warga Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Baca juga: Liga 3 Ditunda Imbas Tragedi Kanjuruhan Malang, Ini yang Dilakukan Persika Karanganyar
Baca juga: Baperlitbang Karanganyar akan Fasilitasi Pemenang Krenova untuk Daftarkan HAKI
Dia tinggal di rumah bersama ayah dan kedua adiknya yang kini duduk di bangku SD.
Sedangkan sang ibu meninggal dunia karena sakit pada sekira 2 tahun lalu.
Aditya menyampaikan, telah berjualan sempol di depan toko emas dekat Pertigaan Jambangan sekira 1 bulan.
Lokasi jualan tersebut cukup dekat dengan tempat tinggalnya.
Dia berjualan atas inisiatifnya karena ingin membantu orangtua dengan mencari penghasilan sendiri.
Baca juga: Bupati Karanganyar Berupaya Farel dan Denny Caknan Bisa Satu Panggung Saat HUT ke-105 Karanganyar
Ayah sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
"Saya jualan buat bantu bapak."
"Jualan tiap hari pukul 17.50 hingga pukul 21.00," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/10/2022).
Sebelumnya, Adit telah meminta izin kepada sang ayah untuk berjualan.
Niatan jualan tersebut merupakan inisiatif dari dirinya sendiri.
Di sisi lain dirinya memang senang berwirausaha.
Baca juga: 3 Hari Operasi Zebra Candi di Karanganyar, Polisi Tindak 694 Pelanggaran Lalu Lintas
Awal mula jualan sempol merupakan penawaran dari tetangga setelah Adit mengutarakan ingin berjualan.
"Bahan baku (sempol) ambil dari tetangga."
"Setiap hari biasanya ambil 150 tusuk."
"Etalase, penggorengan, dan sepeda motor disediakan," terangnya.
Adit rata-rata bisa menjual 90-100 tusuk sempol setiap hari.
Dia menjual sempol per 3 tusuk seharga Rp 2.000.
Hasil penjualan tersebut rencananya akan digunakan Adit untuk membeli motor karena kendaraan yang saat ini dipakai berjualan bukan miliknya.
"Uang hasil jualan ditabung, rencana mau digunakan untuk membeli motor," ungkapnya. (*)
Baca juga: Penyebab Ambrolnya Atap Bekas Ruang Komputer SMPN 2 Jepon, Kepsek: Rangka Sudah Lama Melengkung
Baca juga: Ancaman Kapolda Jateng Tak Digubris, Penambangan Ilegal Kembali Beroperasi di Batang, Ini Buktinya
Baca juga: Cerita Ahmad Lihat Mayat Mengapung di Sungai Tajum Banyumas, Korban Kakek Warga Desa Kaliurip
Baca juga: Cerita Shafiq Tak Lagi Kader Partai Nasdem Kota Semarang, Kecewa Usung Anies Sebagai Capres