Kasus Meninggal Karena DBD di Kudus Didominasi Anak-anak, Naik 100 Persen dari Tahun Lalu

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Kudus meledak pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021, naik hingga lebih dari 100 persen.

Peningkatan kasus DBD tersebut dijelaskan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Darsono kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/10/2022).

"Di tahun lalu jumlah kasus DBD 175 orang dan yang meninggal tiga orang, untuk tahun ini jumlah kasus 386 dan kasus meninggal tiga," jelasnya.

Dari data yang Darsono miliki, mulai dari Januari hingga Agustus, 6 orang yang meninggal adalah anak-anak berusia dibawah 15tahun.

Hal ini, lantaran anak-anak lebih rentan terkena penyakit karena imunnya tidak sekuat orang dewasa.

Darsono memberi contoh, terjangkitnya penyakit DBD ini bisa di mana saja.

"Anak-anak ini kan aktivitasnya banyak, kalau dia di Sekolah, bisa saja terjangkit di Sekolah, apalagi anak-anak kalau bermain kan terkadang kita tidak tahu," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya berencana membuat perlombaan kebersihan sekolah.

Hal ini untuk mematik semangat masyarakat terhadap pencegahan DBD.

"Pencagahan dengan abatesasi itu penting, serta kami terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi terkait 3M plus," terangnya. 

Selain itu, pihaknya juga menyediakan Reagen DBD di seluruh Puskesmas di Kudus untuk mendeteksi penyakit DBD.

"Jadi kalau ada yang panas bisa dites itu. Untuk mendeteksi DBD sedini mungkin, hanya dengan 20 menit saja bisa terdeteksi penyakit DBD," tutupnya. (Rad)