Berita Semarang
Putri Takut Lintasi Jalan Berlubang dan Tak Rata di Jalan Protokol
Datangnya musim penghujan tidak hanya berpotensi terjadi bencana alam semisal banjir dan tanah longsor
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Datangnya musim penghujan tidak hanya berpotensi terjadi bencana alam semisal banjir dan tanah longsor.
Guyuran hujan serta genangan air yang merendam jalanan juga berdampak pada mengelupasnya aspal di sejumlah titik jalanan Kota Semarang.
Pantauan Tribun di lapangan, Sabtu (15/10), jalan berlubang dengan variasi ukuran dan kedalaman ditemukan di wilayah Dr Sutomo, Ngemplak Simongan, Imam Bonjol dan lainnya.
Selain mengelupas karena terendam air hujan, lubang di jalan itu juga disebabkan akibat proyek.
Misalnya, pemasangan saluran pipa di sejumlah titik seperti di Pamularsih, Suratmo, dan jalanan lainnya.
Bekas perbaikan pemasangan saluran pipa itu menyebabkan jalan berlubang sehingga mengganggu pengguna jalan.
Satu di antaranya di Jalan Taman Gedung Batu Raya atau di sisi timur Sam Poo Kong. Persis di tikungan di ruas jalan itu terdapat bekas galian pipa yang tak begitu rapi dalam proses pengaspalannya.
Tak ayal, hal itu bikin pengguna jalan khawatir. Misalnya Putri A. Warga Jangli, Tembalang itu mengaku takut melintasi ruas jalan dengan kondisi seperti itu.
Terlebih saat ini, ia sedang hamil tujuh bulan.
"Saya tiap hari melintas di sekitaran WR Supratman hingga Jalan Sultan Agung. Saya lihat ada beberapa lubang di ruas jalan tersebut," ujar dia.
Warga Mijen, Erkanto (26) menambahkan, banyak lubang di jalan protokol Semarang terutama di kawasan pinggiran.
Seperti di perbatasan jalur antara Ngaliyan dan BSB Mijen. "Ke selatan lagi juga banyak lubang," terangnya.
Warga Ngaliyan, Toharudin mengatakan hal serupa.
Menurutnya, di sepanjang jalan Ngaliyan ada beberapa lubang tapi tak tahu persis jumlahnya.
Ia hanya menyebut, ada belasan lubang di jalur Ngaliyan hingga BSB.
Namun, jalur yang paling bikin was-was di Ngaliyan persisnya di turunan kampus 2 UIN Walisongo Semarang.
Depan Swalayan Aneka Jaya, ada tambalan tidak rata. Begitu juga di tanjakan di depan restoran cepat saji Ngaliyan.
"Cukup menganggu apalagi ketika malam dan hujan yang minim penerangan sehingga membahayakan pengguna jalan terutama pemotor," katanya.
Ia berharap, segera ada perbaikan jalan dari pemerintah supaya jalan lekas diperbaiki. Jangan sampai kondisi tersebut sampai memakan korban.
"Semoga kekas diperbaiki supaya tidak ada korban," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPU Kota Semarang, Suriyaty menjelaskan, penanganan jalan berlubang di jalan protokol Kota Semarang dilakukan setiap hari termasuk saat musim hujan.
Diakuinya memang tidak ada tim khusus untuk melakukan penambalan jalan.
Namun, pihaknya punya lima tim yang diterjunkan meskipun mereka tidak melulu bekerja menambal lubang jalan.
Petugas melakukan pekerjaan lain seperti peningkatkan, pelebaran dan pemeliharaan jalan.
"Kondisi jalan protokol di perkotaan sudah bagus," ucapnya, Sabtu (15/10).
Selain itu, ia mengatakan bila pihaknya punya tim survei yang akan memeriksa kondisi jalan protokol.
Namun demikian ia minta agar masyarakat juga melapor ke DPU Kota Semarang bila menjumpai lubang di jalan.
Laporan bisa dilakukan melalui media sosial maupun kanal lainnya seperti Lapor Hendi.
Ia menjamin, setiap informasi dari warga pasti akan ditindaklanjuti dengan menerjunkan petugas dari setiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di wilayah masing-masing.
"Misal laporan hari ini (kemarin, red) maka Senin kami tindaklanjuti sebab akhir pekan Asphalt Mixing Plant (AMP) atau produksi aspalnya libur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, di beberapa titik jalan protokol kota Semarang memang masih dilakukan berbagai pengerjaan proyek seperti normalisasi saluran air berupa pemasangan pipa.
Namun setiap proyek tersebut sudah dipasang rambu-rambu sehingga pengguna jalan terutama pemotor cukup perlu berhati-hati.
"Itu Bidang Sumber Daya Air (SDA), bagian drainase, tapi yang jelas musim hujan harus hati-hati jalan licin, kerikil berserakan, sebaiknya kurangi kecepatan kendaraan," tuturnya. (iwn)
Baca juga: Keseruan Lomba Tamiya XJaga Kabupaten Demak Dimainkan Mayoritas Orang Dewasa
Baca juga: Gadis 18 Tahun Dicabuli Dukun, Disuruh Nonton Film Dewasa saat Ritual Buang Sial
Baca juga: Menko Polhukam RI Hadiri Dies Natalis Ke-65 Undip, Inilah Pesannya Soal Demokrasi
Baca juga: Klasemen MotoGP 2022 Jelang GP Australia Sirkuit Philip Island, Bagnaia Berpeluang Kudeta Quartararo