Kriminal Hari Ini
Tips Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli, Begini Cara Simpelnya
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto membeberkan perbedaan oli palsu yang diproduksi Djiwa Kusuma dengan yang aslinya.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Oli palsu yang diproduksi Djiwa Kusuma Agung di tiga lokasi di Kota Semarang hampir mirip dengan oli aslinya.
Ada dua merek oli yang dipalsukan Djiwa Kusuma yakni AHM dan Yamahalube.
Meski sekilas mirip, polisi membeberkan perbedaan oli palsu dan asli mulai dari kemasan maupun isinya.
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto membeberkan beberapa perbedaan oli palsu yang diproduksi Djiwa Kusuma.
Baca juga: Cara Pelaku Edarkan Oli Palsu di Semarang, Harga 24 Botol Cuma Rp 600 Ribu
Yakni kemasan botol oli asli lebih rapi dibandingkan palsu.
Plastik kemasan yang digunakan tidak solid dan tidak rapi.
"Kemudian perbedaan bisa dilihat warna cairan oli di dalam kemasan."
"Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya."
"Sementara oli palsu lebih pekat dan keruh," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, secara umum botol kemasan tidak ada perbedaan dan sama-sama terdapat hologram.
Namun pada produk asli, hologram tanda air khusus yang akan terdeteksi menggunakan mesin khusus.
Baca juga: Sindikat Produsen Oli Palsu di Semarang, Catut Dua Merek Ternama, Omzet Dua Tahun Capai Rp 23 Miliar
“Yang palsu tidak ada tanda airnya, namun ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus)."
"Jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat."
"Kalau tidak rapi ada kemungkinan itu palsu,” jelasnya.
Lanjutnya, khusus oli merk Yamahalube, terdapat perbedaan utama yaitu pada tutup botolnya.
Oli Yamahalube asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sementara yang palsu tutupnya warna emas.

“Pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan."
"Pada produk palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi."
"Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar,” paparnya.
Dia menuturkan, perbedaan cairan oli yang terdapat di dalam botol kemasan tersebut.
Untuk mengetahuinya, oli harus dituang terlebih dahulu agar ditemukan perbedaannya.
Baca juga: Teror Pelemparan Batu Kembali Terjadi di Tol Semarang-Solo, Ini Hasil Sementara Penyisiran Polisi
Baca juga: Polisi Menduga Pelaku Adalah Remaja, Kasus Teror Pelemparan Batu di Tol Semarang-Solo
“Yang palsu bahan pembuat oli menggunakan parafin cair yang dicampur menggunakan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merk AHM dan Yamahalube."
"Warna yang dihasilkan keduanya berbeda, oli Yamahalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan,” terangnya.
AKBP Rosyid mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu yang beredar.
Masyarakat juga diimbau agar membeli oli di agen resminya.
“Kalaupun membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual tersebut Jangan asal beli."
"Cermati terlebih dahulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya, karena ada kemungkinan itu oli palsu yang diedarkan pelaku,” imbaunya. (*)
Baca juga: 2.883 Anggota BPD Kabupaten Pati Tuntut Tunjangan Naik Jadi Rp 4 Juta, Begini Sikap Pemkab
Baca juga: Penjualan Obat Sirup Anak Sudah Dilarang di Kota Tegal
Baca juga: Penjualan Obat Sirup Anak Sudah Dilarang di Kota Tegal
Baca juga: Kabar Baik Buat Ponpes di Batang, Pemerintah Pusat Bakal Berikan Bantuan Sapi