Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Putri Tetap Simpan Paracetamol di Rumahnya, Masih Tunggu Informasi Terbaru Terkait Gagal Ginjal Akut

Putri, warga Semarang ngaku masih akan menyimpan stok obat sirup penurun panas anak.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Suasana sepulang sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Nasima Kota Semarang pada Kamis (20/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Putri (34) warga Kota Semarang mengaku masih akan menyimpan stok obat sirup penurun panas anak Paracetamol di rumahnya.

Ia pun masih akan memberikan obat sirup pada anaknya, Arya (5), bila mengalami demam dan tak ada rencana membuang obat sirup tersebut.

Pasalnya, informasi mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak, terlebih pada anak-anak mulai usia 6 bulan-5 tahun.

"Sementara ini baru imbauan ya, belum ada informasi lebih lanjut. Sambil saya pantau informasinya, masih akan saya simpan," ungkapnya pada Tribun Jateng, Kamis (20/10/2022) saat ditemui di Taman Kanak-Kanak (TK) Nasima Semarang.

Meskipun ia mengaku sudah mendengar dan membaca imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yakni masyarakat tidak meminum obat cair atau sirup tanpa konsultasi dengan tenaga kesehatan (nakes).

Ia pun mengetahui juga imbauan tersebut tentang nakes tidak meresepkan semua obat sediaan cair atau sirup dan apotek tidak menjual obat cair atau sirup kategori bebas dan bebas terbatas.

"Sebagai orang tua, memang harus aware dengan kesehatan anak. Karena kalau memang ini sudah penyakit ginjal akut, tentu sudah ada tanda-tanda sebelumnya," tambah Putri.

Tanda-tanda adanya sakit pada anak memang tidak bisa diungkapkan langsung oleh anak, namun sebagai orang tua ia selalu memastikan anaknya minimal terhidrasi.

Ia membiasakan anaknya mengonsumsi air putih dan bila ada minuman selain air putih, hanya susu.

Putri mengaku tak menyukai minuman kekinian dalam kemasan gelas plastik yang berwarna-warni dan manis, sehingga menurun pada anaknya, Arya yang tak menyukai minuman manis dan berwarna.

"Saya pun sedang menunggu informasi, apakah penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak yang berbarengan ini datang ujug-ujug atau sebelumnya sudah ada potensi namun tidak disadari oleh orang tua," jelasnya.

Sementara itu, Anik Suci selaku Wakil Kepala Bidang Kesiswaan TK Nasima Semarang mengatakan pihaknya mengimbau pada orang tua untuk membawakan bekal makanan dan minuman sehat dan buatan dari rumah.

Pihaknya mengimbau orang tua hanya membawakan air putih dan susu untuk anak, dan meminta orang tua tidak membawakan minuman kemasan manis.

"Di masa transisi pascapandemi virus corona seperti sekarang, kami mengimbau orang tua untuk menjaga kesehatan anak," ujar guru yang dikenal oleh siswa sebagai Bu Cici.

Bu Cici menambahkan saat ini aturan sekolah lebih ketat dibanding sebelum pandemi virus corona.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved