Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

Opini Vegawati Kusuma A: Memaksimalkan Potensi Generasi Z dalam Perusahaan

JUMLAH penduduk usia produktif mencapai 40 persen dari total penduduk Indonesia dan pada tahun 2022. Angka ini akan melonjak hingga 50 persen sampai 6

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Vegawati Kusuma A, SPsi (Mahasiswa Magister Profesi Psikologi Unika Soegijapranata) 

Langkah pertama, mencari tahu akar permasalahan dan alasan karyawan yang melakukan resign. Karena alasan mereka resign bisa berbeda-beda. Perusahaan diharapkan dapat menurunkan tingkat turnover pada karyawan generasi Z dengan cara meningkatkan keterikatan kerja.

Hal ini bisa disesuaikan dengan berbagai harapan yang dimiliki oleh karyawan terhadap perusahaan, sehingga ketika harapannya dipenuhi karyawan akan lebih semangat, antusias dan berkonsentrasi. Maka kondisi ini bisa membantu meningkatkan keterikatan kerja yang dimiliki oleh karyawan gen Z di perusahaan.

Harapan dari karyawan Gen Z terhadap perusahaan antara lain proses induksi yang baik atau penyambutan karyawan baru yang akan menjadi bagian dari perusahaan. Kecenderungan Gen Z yang memiliki kecemasan dan perasaan rendah diri dalam dunia kerja dapat diatasi dengan proses mentoring yang tepat.

Adanya Mentor

Perusahaan dapat memberikan tanggung jawab terhadap karyawan yang berpengalaman dan memiliki kinerja baik untuk menjadi mentor bagi Gen Z sebagai karyawan baru. Proses induksi yang diberikan bisa berbentuk pengenalan kerja, pengenalan tiap divisi dalam perusahaan, dan yang terpenting adalah pengenalan visi misi dan nilai-nilai perusahaan. Sehingga Gen Z memiliki pedoman yang sejalan dengan perusahaan dalam mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya motivasi karyawan Gen Z akan meningkat dengan diberikan kesempatan pengembangan karir. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja. Sehingga mampu mendorong kemampuan kinerjanya.

Kejelasan pengembangan karir ini akan membuat karyawan merasa diperhatikan oleh organisasi tempat dia bekerja sehingga membuat rasa nyaman, otomatis mengurangi turnover karyawan. Pengembangan karir juga dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas karyawan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Peningkatan pengetahuan bermanfaat bagi internal organisasi dan pribadi karyawan.

Diberi Tantangan

Sesuai dengan karakteristiknya, Gen Z cenderung menyukai tantangan. Perusahaan dapat ubah desain pekerjaan yang diberikan terhadap karyawan Gen Z dengan memberikan project pekerjaan dilengkapi tantangan seperti perlombaan. Bagi yang bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan hasil bagus, akan diberikan poin atau penilaian plus.

Dengan poin yang tinggi, karyawan Gen Z juga akan diberikan reward atau insentif. Sehingga loyalitas Gen Z tidak lagi diukur seperti generasi terdahulu, bukan seberapa lamanya bekerja, namun seberapa banyak project yang telah diselesaikan.

Dalam perusahaan, kesenjangan generasi sangat mungkin terjadi, sehingga komunikasi menjadi hal yang sangat penting di sebuah perusahaan. Dari komunikasi tersebut berbagai macam masalah karyawan akan dapat diatasi sejak dini. Komunikasi yang diharapkan tentu saja komunikasi di semua lini. Antara atasan dan bawahan maupun sesama lini. Konflik dalam perusahaan juga bisa dicegah melalui komunikasi yang baik. (*/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved