Berita Nasional
Sharing di Hadapan Penyandang Tunarungu Jadi Pengalaman Mengesankan bagi Dr Aqua Dwipayana
Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan tajuk “Bukan halangan bagi Difabel untuk menjadi seorang Enterpreneur”, Senin 3 Oktober 2022 lalu, menjadi peng
"Menghadapi para siswa yang belajar di SLB tentunya harus ekstra sabar. Kemampuan mereka terbatas dibandingkan murid-murid di sekolah normal," ungkap Dr Aqua.
Terkait itu, pria yang menaruh perhatian besar pada orang-orang yang kurang beruntung dalam hidupnya menyarankan agar semua guru di SLB menekuni profesinya yang mulia tersebut dengan fokus dan totalitas. Bukan sekadar mencari kesibukan karena tidak ada pekerjaan lain.
Di samping itu menganggap semua siswa di SLB sebagai anaknya sendiri. Tidak membeda-bedakan terutama dalam memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan begitu seluruh anak didiknya merasa nyaman dan betah selama belajar di sekolah.
"Menjadi guru di SLB selain sangat mulia, juga merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan pahala. Sehingga saya dengan tegas mengatakan semua guru SLB adalah ahli surga asal konsisten menjalani dengan ikhlas," tutur Dr Aqua yang kagum dengan kesabaran seluruh guru SLB.
Sebagai apresiasi kepada para guru SLB, saat acara itu Dr Aqua menyatakan kesediaan dan kesiapannya mendatangi seluruh SLB di Jawa Timur untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Untuk itu pria yang senang membantu banyak orang ini "menantang" Awi melaksanakannya.
Dr Aqua mempersilakan Awi untuk menjadwalkannya keliling Jawa Timur. Meski agenda Sharing Komunikasi dan Motivasi serta silaturahimnya padat, namun bapak dua anak itu janji akan memprioritaskannya.
"Jadwal saya untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi serta silaturahim memang padat. Hingga awal 2023 sudah penuh. Meski begitu khusus buat para guru SLB di Jawa Timur saya akan memprioritaskannya. Silakan Pak Awi jadwalkan," ujar Dr Aqua.
Awi langsung merespon positif "tantangan" Dr Aqua. Dia menyatakan siap melaksanakannya. Untuk itu akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jatim dan menjadwalkannya.
"Insya Allah saya siap melaksanakannya Pak Aqua. Tentunya harus menyesuaikan dengan jadwal padat yang sangat padat," ujar Awi.
*Latar Belakang Peserta*
Dia mengatakan para peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi tidak hanya kalangan peserta pelatihan. “Mereka di antaranya juga adalah para penyelia, manajer/pengusaha, yayasan, serta guru-guru pembimbing ,” ungkap Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Surabaya tersebut.
Peserta pelatihan mencapai puluhan orang dengan 16 orang di antaranya difabel yakni tunarungu. Usia mereka 18-30 tahun. Mereka sedang ikut pelatihan selama 20 hari dan sudah dilaksanakan selama 5 hari. Pukul 07.00 - 15.00. Dananya dari BLK Kabupaten Sidoarjo.
Semua peserta pelatihan setelah selesai kegiatan itu menjadi mitra PT Widaya Inti Plasma untuk ikut membuat bagian dari sepatu di rumahnya masing-masing. Awi sebagai pemilik pabrik sepatu ingin memberdayakan mereka.
"Dengan mendapat pelatihan diharapkan mereka memiliki ketrampilan membuat bagian dari sepatu. Sehingga aktivitas sehari-harinya produktif dan menghasilkan uang. Hal tersebut membuat mereka menjadi mandiri, tidak terus-menerus tergantung pada orang lain termasuk orang tuanya," ungkap Awi.
Dengan memiliki keterampilan membuat bagian dari sepatu, lanjut Awi, mereka pasti lebih percaya diri. Sebab mempunyai keahlian yang tidak semua orang bisa melakukan hal serupa.
Peserta pelatihan angkatan pertama khusus para tunarungu ini merupakan uji coba. Jika berhasil bakal dilanjutkan dengan angkatan berikutnya. Sekretaris Aprisindo Jatim Ali Mas'ud mengatakan sejak 2018 pihaknya sudah melatih sekitar 500 orang di Surabaya dan Brebes. Setiap angkatan selalu ada daeri kelompok difabel. Jumlahnya akan ditambah terus. ***