Berita Semarang
Ada Kendala Swadaya dan Gotong Royong , Pemkot Semarang Optimis 1.000 Rumah Terima Renovasi RTLH
Pemkot Semarang terus mengejar target realisasi pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2022.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
"Belum mendapatkan program RTLH serupa," bebernya.
Kendati program itu sudah hampir memenuhi target ,ia mengatakan, ada beberapa kendala di lapangan seperti status lahan, letak rumah yang sulit dijangkau truk material.
"Gotong royong agak sulit dan swadaya juga sulit," ungkapnya.
Ia berharap, dengan percepatan program RTLH akan mempercepat pula kawasan kumuh di kota Semarang.
Kendati indikator kawasan kumuh tidak hanya dilihat dari indikator rumah huni yakni faktor lainnya seperti saluran, sanitasi dan kondisi jalan.
Ia melanjutkan, kawasan kumuh awal tahun 2022 masih 379.79 Hektare.
Total pengurangan kawasan kumuh sampai tahun 2021 seluas 51.76 hektare.
Proyeksi sementara pengurangan kumuh akan terjadi di skala kawasan Dadapsari, Kuningan Semarang Utara dan lokasi IBM KOTAKU 2022 di tiga Kelurahan yakni Kudu (Genuk), Tambangan (Mijen) dan Sukorejo (Gunungpati).
"Namun berhubung masih proses kontruksi sehingga pengurangan kumuhnya belum bisa dihitung," imbuhnya. (Iwn)