Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Tekan Dampak Inflasi di Batang, Dishanpan Jateng Gelar Bazaar Pangan Murah

Gubernur Jateng instruksikan digelarnya Bazaar Pangan Murah di 35 kabupaten/kota.

Penulis: dina indriani | Editor: sujarwo
Dok. Diskominfo Pemkab Batang
Bazaar pangan murah yang digelar di Pendopo Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Sabtu (29/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG -  Menyikapi inflasi di Jawa Tengah yang cukup tinggi hingga 6 persen, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah menggelar Bazaar Pangan Murah, agar masyarakat khususnya kalangan kurang mampu di Kecamatan Batang memperoleh pangan dengan harga di bawah pasar.

Hal itu sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menginstruksikan digelarnya Bazaar Pangan Murah di 35 kabupaten/kota.

Beberapa bahan pangan yang dijual di bawah harga pasar yakni beras Rp 47.000/5 kilogram, gula Rp 12.500/kilogram bawang putih Rp 20.000/kilogram, minyak goreng Rp 12.500/liter, telur Rp 23.000/kilogran bawang merah Rp 28.000/kilogram dan cabai merah keriting Rp 25.000/kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, meskipun Kabupaten Batang bukan menjadi salah satu titik pantau inflasi, namun alasan terbesar digelarnya kegiatan tersebut karena Dinas Ketahanan Pangan belum pernah menggelarnya di Batang.

“Sebenarnya titik pantau inflasi yang cukup tinggi di Jawa Tengah ada di Kudus dan Semarang, namun demikian, Batang juga bisa mempengaruhi titik pusat pantauan, andai kata di sini terjadi gejolak,” tuturnya dalam keterangan rilis, Minggu (30/10/2022).

Dinas Ketahanan Pangan Jateng memilih daerah-daerah yang dinilai masyarakatnya lebih membutuhkan.

“Salah satunya Karangasem Utara yang mayoritas warganya bermata pencaharian nelayan, semoga ini bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian paket sembako gratis bagi 5 ribu warga kurang mampu yang sebelumnya belum pernah divaksinasi.

“Paket tersebut berisi bawang merah 0,75 kg, cabai merah keriting 0,5 kg dan beras 4 kg. Tapi sebelumnya harus divaksin Covid-19 dulu, mengingat capaian vaksin baru 30 persen,” terangnya.

Ia menambahkan, bazaar pangan murah sudah digelar di 42 wilayah di Jawa Tengah dengan konsentrasi masyarakat kurang mampu.

“Bazaar pangan murah memang sengaja digelar langsung di tengah masyarakat, bukan di Kantor Pemda setempat, karena dikhawatirkan tidak tepat sasaran, biisa jadi bahan pangan murah malah dibeli oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah berpenghasilan tetap,” tegasnya.

Ia menyarankan, Pemda bisa mengarahkan bazaar pangan murah digelar di pabrik-pabrik, agar bahan pangan tersebut dapat dibeli karyawan yang berpenghasilan minim. 

Sementara itu, Camat Batang Luksono Pramudito menerangkan, sebanyak 500 paket sembako gratis disiapkan pihak Dinas Ketahanan Pangan bagi warga kurang mampu untuk meminimalkan dampak inflasi di Jawa Tengah.

“Khusus di Kecamatan Batang ada tiga wilayah yang diprioritaskan  bagi warga kurang mampu dan belum pernah divaksin yakni Karangasem Utara 300 orang, Klidang Lor 150 orang dan Klidang Wetan 50 orang,” terangnya.

Syaratnya yabg diberikan, masyarakat harus sudah divaksin baik pertama maupun booster, baru setelah itu pulangnya diberi paket sembako.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved