Berita Jateng
Ajaibnya Tangan Agus Bekti Warga Pabelan Kabupaten Semarang Talas Disulap Jadi Pengganti Tembakau
Tanaman Talas seringkali dipandang sebelah mata. Biasanya, tanaman itu dibiarkan tumbuh liar di kebun atau pekarangan.
Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
Mantan anggota DPR RI itu pun mendorong agar pengembangannya terus didampingi.
Sebab olahan Talas Beneng itu juga mulai dilirik pasar dalam negeri.
Pengembangan dan riset nantinya bisa memaksimalkan seluruh bagian dari tanaman Talas.
Bekti, kata Ganjar, adalah sebagian contoh dari industri kreatif di level desa yang patut untuk terus didukung.
Khususnya ketika produknya makin diminati, pasti akan berdampak pada permintaan yang meningkat.
Baca juga: YouTuber Asal Bantul Ditangkap, Sebar Ujaran Kebencian, Dialamatkan ke Ponpes Lirboyo Kediri
Baca juga: Kala Siswa SMK Cordova Margoyoso Pati Pamer Karya, Gelar Pameran DKV Multimedia, Kepsek: Kami Bangga
Baca juga: Kata Ganjar Soal Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota: Menunggu Pusat Putuskan UMP
Maka persoalan lain seperti permodalan akan muncul. Hal itu, mesti didampingi terus menerus oleh pemerintah.
“Nggak sulit ini sehingga kalau kita melihat potensi ini dugaan saya akan jauh lebih banyak."
"Maka mandiri dari desa dengan kekuatan yang ada di sini bisa mendunia. Ini contohnya,” tandas Ganjar.
Salah satu nilai ekspor daun talas yang pernah dilakukan pada akhir tahun 2021 lalu, Jawa Tengah mengirimkan 3,3 ton ke Australia dengan harga per kilogramnya 2 dollar AS. (*)