Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Elon Musk: Twitter Bangkrut Tahun Depan, Tanda-tanda Sudah Makin Nyata

Elon Musk mengungkap, Twitter kini telah kehilangan dua eksekutif senior di bidang pengiklan yakni, Yoel Roth dan Robin Wheeler.

Editor: deni setiawan

TRIBUNJATENG.COM, CALIFORNIA – Twitter disebut saat ini sedang berada di ambang kebangkrutan meski sudah diambil alih pemilik Tesla Group, Elon Musk.

Tanda-tanda bakal menghadapi kondisi tersebut pun satu persatu mulai terlihat saat ini.

Seperti di antaranya dengan ditinggal para pengiklan besar, hingga resignnya satu persatu petinggi di Twitter.

Bahkan si pemilik baru, Elon Musk memperkirakan jika Twitter bisa bangkrut pada 2023.

Baca juga: Alasan Elon Musk Pecat 50 Persen Pegawai Twitter, Kehilangan Rp 62,5 Miliar Tiap Hari

Elon Musk mengungkapkan Twitter kini berpotensi mengalami kebangkrutan.

Pernyataan tersebut dia sampaikan setelah sejumlah eksekutif senior hengkang dari Twitter.

Aksi hengkang tersebut mereka lakukan setelah Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter.

Melalui panggilan telepon yang dilakukan Musk pada Kamis (11/11/2022), pihaknya mengungkap, Twitter kini telah kehilangan dua eksekutif senior di bidang pengiklan yakni, Yoel Roth dan Robin Wheeler.

Dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (12/11/2022), chief Information Security Officer Twitter Lea Kissner, Chief Privacy Officer Damien Kieran, dan Chief Compliance Officer Marianne Fogerty juga ikut mundur dari Twitter bergabung dengan yang lainnya.

Baca juga: Bang Ye Dam dan Mashiho Tinggalkan TREASURE, Percakapan Tentang Tur Dunia Viral Lagi di Twitter

Hengkangnya orang-orang penting ini membuat Musk khawatir apabila perusahaan barunya akan mengalami penurunan kinerja sehingga dapat memicu cash flow negatif.

Terlebih saat ini Twitter tengah mengalami kemunduran pendapatan pasca akuisisi. 

Tercatat setidaknya Twitter telah kehilangan lebih dari 4 juta dolar AS per hari.

"Masa-masa sulit di depan, tidak ada cara untuk menutupi pesan tentang prospek ekonomi perusahaan."

"Kami kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk menjaga platformnya tetap aman dan mematuhi aturan peraturan” ujar Musk.

Sebelum sinyal kebangrutan melanda Twitter, miliarder kondang ini diketahui telah memangkas setengah staf untuk meredam pengeluaran perusahaan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved