Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Kampung Tiber Semarang Selama Dasawarsa Kelola Sampah Mampu Beli CCTV sampai Piknik Bareng

Warga di RT 3 RW 5 Kampung Tiber, Sarirejo, Semarang Timur,  cukup kreatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan lingkungan.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Ketua Bank Sampah Berkah 03 Budi Hartojo dan ketua paguyuban Bapak-bapak Sultoni (kaos putih) saat berada di gudang bank sampah, RT 3 RW 5 Kampung Tiber, Sarirejo, Semarang Timur, Kota Semarang, Sabtu (19/11/2022). 

Uang hasil pendapatan sampah dikelola oleh pengurus RT untuk dimasukan ke koperasi simpan pinjam tingkat RT.

Maka uang dari bank sampah terus berputar dan terus bertambah.

"Uang hasil sampah tersebut ,Kami sampai piknik bareng satu RT, tiap warga saat piknik kami beri uang saku," bebernya.

Manfaat lain yang dirasakan oleh warga dari aktifnya bank sampah yakni lingkungan kampung menjadi lebih bersih dan asri.

"Kami juga sedang mengembangkan ecoenzym dan kompos," tuturnya.

Ketua bank sampah Berkah 03, Budi Hartojo (46) mengatakan, kendala para pengelola bank sampah Berkah O3 hanya berupa tempat.

Lokasi penampungan bank sampah yang berguna untuk menyimpan sampah warga sangat terbatas.

"Kami juga punya impian punya alat pengepres dan pencacah sampah supaya nilai sampah lebih mahal," terangnya.

Terpisah, Guru Besar Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang, Syafrudin menjelaskan, bank sampah harus dikelola dengan baik dan profesional.

Biasanya kelemahan bank sampah terletak pada akuntabilitasnya yang kurang dipahami.

Berikutnya,  jangan coba-coba mengelola bank sampah antara demand dan suplai tidak memenuhi karena hal itu pasti tidak akan berhasil.

"Apabila jumlah sampah belum memenuhi kebutuhan, maka bisa kerjasama dengan desa atau kelurahan lain. Jadi tidak perlu desa lain membuat bank sampah sendiri," paparnya.

Baginya, bank sampah lebih baik kecil tapi profesional. Dengan demikian bank sampah dapat berhasil.

"Utamanya Bank sampah dalam rangka untuk mengurangi biaya pengelolaan sampah di tingkat masyarakat," terangnya.

Ia mengatakan, semisal  sampah sudah bisa dikelola, nanti biaya dari lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS)  ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) , masyarakat tidak perlu ditagih karena sekakan-akan  dibayar oleh bank sampah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved