Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Nasi Berkat Slametan yang Selalu Dinantikan Warga saat Nyadran Gunung Silurah

Nyadran gunung silurah menjadi tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Dina Indriani
Masyarakat saat menikmati santapan nasi berkat slametan dengan diiringi pentas ronggeng, di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (25/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Nyadran gunung silurah menjadi tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Ritual yang dilakukan sebagai warisan leluhur ini digelar setiap bulan Jumadil Awal tepat pada jumat kliwon.

Ada berbagai serangkaian kegiatan yang bertema menyatu dengan alam mulai dari kirab hasil bumi, pelepasan burung, penanaman pohon, penyebaran benih ikan, ider-ider desa, potong kambing kendit, slametan dan pentas ronggeng, serta pementasan wayang kulit.

Dari semua proses acara yang berlangsung, ada hal yang selalu dinantikan warga maupun pengunjung yang datang yaitu slametan atau menyantap nasi berkat yang telah dibungkus daun.

Baca juga: Dalam Sehari, Siswi SMA di Wonosobo Diperkosa Berkali-kali Oleh Empat Pemuda, Berawal di Alun-alun

Baca juga: Viral di Boyolali Penganiayaan 5 Pegawai Karaoke 2 Diantaranya Cewek, Pelaku Diduga Anggota Kopassus

Sesajian dalam nasi berkat itu pun merupakan olahan hasil bumi warga setempat.

Selain itu, disajikan juga olahan kambing kendit yang telah dipotong saat nyadran gunung sebagai ritual bentuk syukur kepada Tuhan dan alam

Sebelum disantap bersama, nasi berkat dan olahan kambing kendit telah didoakan terlebih dahulu oleh sesepuh.

Masyarakat saat menikmati santapan nasi berkat slametan dengan diiringi pentas ronggeng, di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (25/11/2022).
Masyarakat saat menikmati santapan nasi berkat slametan dengan diiringi pentas ronggeng, di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (25/11/2022). (Tribun Jateng/ Dina Indriani)

Dengan menyantap nasi berkat itu, masyarakat sekitar percaya akan mendapatkan berkah.

Dengan hikmat dan nikmat, masyarakat  atau pengunjung yang datang ikut bersama-sama makan nasi berkat diiringi dengan pentas ronggeng.

"Sama seperti rebutan gunungan hasil bumi, menyantap nasi berkat yang telah didoakan ini dipercaya akan mendapatkan berkah, ya ini bagian tradisi dan uri uri budaya, kami menyambutnya dengan senang," tutur salah satu warga, Novia kepada Tribunjateng.com, Jumat (25/11/2022).

Kepala Desa Silurah, Suroto mengatakan tradisi ini akan terus dilestarikan setiap tahunnya karena ini merupakan warisan leluhur.

"Tujuannya selain sebagai wujud syukur kepada alam doa bersama juga agar dijauhkan bala, sebelumnya sekitar tahun 90an pernah tidak digelar dan ternyata terjadi musibah pagebluk, ya kita meminta doa yang terbaik serta untuk melestarikan budaya," ujarnya.

Dikatakannya, ritual pemotongan kambing kendit menjadi tradisi turun-temurun yang diyakini sebagai alat ritual yang dianggap punya kekuatan akan mau menolong dari hal gaib.

"Tradisi ini diyakini untuk menjauhkan bala, jadi awalnya dulu nenek moyang yang pertama membuka desa mendapatkan wangsit atau petunjuk supaya melakukan ritual, pernah dulu tidak dilakukan pada tahun 1990an dan terjadilah pagebluk di desa," pungkasnya. (din)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved