Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Cianjur

Kisah Apriawan dan Coco, Berjibaku Hadapi Medan Ekstrem dan Temakan Jenazah Korban Gempa Cianjur 

Namanya Coco usianya 6,5 tahun, ia adalah anjing jantan jenis lambrador yang tergabung dalam Unit Posko Penanggulangan Bencana Alam

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Namanya Coco usianya 6,5 tahun, ia adalah anjing jantan jenis lambrador yang tergabung dalam Unit Posko Penanggulangan Bencana Alam (Posko PBA) Satpol PP Kota Semarang.

Coco sempat diterjun dalam misi pencarian korban gempa bumi Cianjur Jawa Barat Selasa (22/11) lalu.

Bersama 6 anggota PBA Satpol PP lainnya, Coco berhasil melaksanakan tugas dan menemukan 9 jenazah.

Meski demikian perjuangan Coco dan relawan PBA Satpol PP Kota Semarang tak semudah membalik telapak tangan.

Cuaca yang tak menentu dan medan ekstrem harus dihadapi Coco dan relawan kebencanaan lainnya.

Apriawan Restu Bagas satu di antara relawan PBA Satpol PP Kota Semarang, yang dikirim ke Cianjur bersama Coco menceritakan sepenggal kisah dalam misi kemanusiaan tersebut.

Hampir sepekan ia bersama Coco melakoni misi kemanusiaan dan mencari korban gempa.

Dalam pencarian korban gempa ia bersama Coco menemukan seekor kucing yang tertimbun material tanah.

Kucing itu ditemukan Coco di hari pertama pencarian korban gempa Cianjur.

"Saya juga tidak tahu kalau Coco menandai lokasi tersebut, setelah dilakukan penggalian ternyata ada kucing berbulu putih. Kucing itu berhasil dievakuasi dan masih hidup," jelasnya saat ditemui Tribunjateng.com di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Selasa (29/11/2022).

Penemuan seekor kucing itu menjadi awal penemuan korban gempa bumi Cianjur lainnya.

Apriawan menjelaskan, hari-hari selanjutnya Coco acapkali menandai beberapa titik.

Titik tersebut juga digali dan ditemukan sejumlah jenazah oleh relawan lainnya.

"Ada 16 titik yang ditandai Coco. Konfirmasi dari Basarnas, sejumlah titik yang ditandai Coco terdapat 9 jenazah," katanya.

Ia mengaku selain cuaca dan mendan yang sulit, banyaknya pihak yang tidak berkepentingan menjadi kendala Coco mencari korban.

Pasalnya, tanah dilokasi gempa semakin padat karena diinjak-injak oleh orang yang tidak berkepentingan.

Kondisi itu membuat Coco kesulitan mengendus bau korban yang tertimbun tanah.

"Kami melaksanakan tugas semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat di sana. Namun karena kondisi, Minggu (27/11) kami harus pulang dan digantikan relawan lainnya," ucapnya.

Ditambahkannya, Coco sudah beberapa kali diterjunkan dalam misi kemanusiaan.

Selain ke Cianjur, Coco juga pernah dikirim dalam misi pencarian korban dalam gampa NTT beberapa waktu lalu.

Di sana Coco juga menemukan 4 jenazah saat melaksanakan pencarian korban gempa.

"Coco memiliki kemampuan yang sudah tersertifikasi internasional dalam hal kebencanaan dari Parcis," jelasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menjelaskan, Coco merupakan satu dari 9 anjing K9 yang dimiliki Satpol PP Kota Semarang.

Coco dan tim PBA bertugas secara baik di Cianjur dan pulang dengan selamat.

Ia berujar, Satpol PP Kota Semarang juga berterimakasih kepada SAR Dog Indonesia dan Basarnas, karena sudah dilibatkan dalam misi kemanusiaan.

"Kami berharap tim yang kami kirim bisa membantu korban gempa Cianjur. Kami juga ikut berbelasungkawa atas kejadian tersebut," tambahnya. (*)

Baca juga: Cara Amankan Akun WA WhatsApp dengan Pengunci Sidik Jari

Baca juga: Apa Itu Season Greeting? Serba-serbi Koleksi Merchandise Kpop

Baca juga: Korban Arisan Japo Ditakut-takuti Terduga Pelaku Dengan Membawa Aparat Saat Menagih

Baca juga: Pencabulan Anak di Bawah Umur di Tegal, Korban Diiming-Imingi Uang Rp 10 Ribu dan Diancam Tersangka 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved