Berita Semarang
Peringati Hari Wayang Nasional, PBSD UPGRIS Gelar Dialog Budaya Peneladanan Nilai-Nilai Pewayangan
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang gelar dialog budaya.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memperingati Hari Wayang Nasional 2022, Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar dialog budaya.
Kegiatan bertajuk 'Peneladanan Nilai-nilai Pewayangan untuk Generasi Unggul' diadakan di Aula Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Semarang pada Jumat (25/11/2022).
Dalam kesempatan tersebut, juga turut digelar pementasan wayang padat dengan lakon Gatotkaca Lair yang didalangi oleh mahasiswa semester 1, Eko Saputro.
Disampaikan oleh Ketua Prodi PBSD UPGRIS Alfiah, S.Pd., M.Pd., kegiatan tersebut sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya Jawa, khususnya seni wayang kepada para siswa.
Kegiatan ini menampilkan wayang padat, yakni pentas wayang yang durasi permainannya lebih singkat dibandingkan pementasan wayang yang berlangsung semalam suntuk.,
"Jika pada umumnya pentas wayang kulit ini mulai dari pukul 21.00 hingga 4.00 dengan wayang padat ini, durasinya menjadi lebih singkat antara 3-4 jam saja," terangnya.

Alfiah menandaskan, dengan menggandeng SMA 1 Semarang diharapkan bisa memotivasi seluruh civitas sekolah, termasuk guru-guru dan para siswa untuk bisa ikut andil dalam melestarikan atau nguri-uri budaya Jawa khususnya kesenian wayang kulit.
Dengan harapan tidak banyaknya atau lamanya pementasan tetapi pengenalan budaya wayang di generasi muda sekarang ini.
Pementasan wayang kulit bagi tidak hanya sebagai tontonan tetapi juga bisa sebagai tuntunan bagi generasi muda
Umumnya wayang itu kan biasanya digemari oleh para orang tua, kami mencoba mengenalkan wayang sedini mungkin kepada generasi muda.
Harapannya mereka dengan berbagai talenta dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak-anak di khususnya di SMAN 1 ini untuk bisa ikut andil mengaktualisasi mengekspresikan diri.
"Aktualisasi seperti apa sih upaya untuk ikut serta melestarikan budaya Jawa khusus wayang kulit," tambah Alfiah, M.Pd.
Dalam kegiatan tersebut juga hadir dua pembicara yakni Dr. Kusno, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Semarang dan Bambang Sulanjari, S.S., M.A., sebagai dosen PBSD UPGRIS.
"Dengan adanya nguri-uri budaya Jawa, kami berharap generasi muda bisa mengenali akar budayanya," kata Dr. Kusno.
Keduanya turut menyampaikan apa makna atau jalan cerita dalam pementasan wayang padat berjudul Gatotkaca Lair tersebut, sekaligus membahas tentang peneladanan nilai-nilai pewayangan untuk menuju generasi unggul. (*)
Baca juga: ISI Surakarta Selenggarakan Hari Wayang Dunia VIII 2022, Angkat Tema Mawayang Hayu
Baca juga: 1.890 Sinden dan Puluhan Dalang Ramaikan Peringatah Hari Wayang Nasional di Karanganyar
Baca juga: Empat Dalang Muda Meriahkan Perayaan Hari Wayang di Kendal