berita Sragen
Molor 13 Hari, Rekanan Pasar Terpadu Nglangon Sragen Didenda Rp 429 Juta
Rekanan pembangunan Pasar Terpadu Nglangon terkena denda sebesar Rp 429 juta.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Rekanan pembangunan Pasar Terpadu Nglangon kena denda Rp 429 juta. Denda itu berlaku sejak 17 Desember sampai Kamis (29/12) kemarin.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto menjelaskan rekanan pembangunan Pasar Terpadu didenda selama 13 hari.
"Denda 13 hari, mulai 17 Desember sampai 29 Desember dikali Rp 33 juta per hari," kata Cosmas sapaan akrabnya.
Pengerjaan proyek Pasar Nglangon ini memang molor dari terget awal. Pasar yang akan menampung pedagang di tiga pasar itu harusnya rampung (16/12) lalu.
Karena belum selesai, akhirnya Diskumindag Sragen melakukan addendum selama 13 hari. Pengerjaan Pasar Terpadu Nglangon ini ditakutkan asal-asalan karena terkesan diburu-buru.
Menanggapi hal tersebut Cosmas mengatakan sebelum serah terima pekerjaan (PHO), akan terlebih dahulu dilakukan pengecekan. Jika ada yang kurang masih bisa diperbaiki karena ada masa pemeliharaan.
"Dari kami kan ada tim pengawas dan tim tehnis sebelum PHO kan dicek semua. Nanti kalau memang ada (kekurangan) masa pemeliharaan 60 hari, jika ada yang cacat, speknya kurang nanti kita manfaatkan masa pemeliharaan," katanya.
Untuk diketahui, Pasar Terpadu dengan anggaran Rp 33 miliar itu akan ditempati 887 pedagang di tiga pasar. Yakni Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir dan kios renteng Batuar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto menyebut pekerjaan pembangunan Pasar Terpadu Nglangon sudah selesai dan sudah disosialisasikan.
Hargi melanjutkan dalam sosialisasi kepada para pedagang itu sudah dijelaskan akan ada sistem zonasi sesuai standar pasar nasional. Zonasi itu untuk pengelompokan pedagang kayu atau bambu, bengkel, kuliner, ayam, burung, sepeda, kelontong dan lainnya.
"Undian los dan kios pekan kedua bulan Januari 2023, setelah itu ada pindahan pedagang paling lambat Februari diharapkan pasar segera difungsikan," katanya.
Hargiyanto mengatakan di pasar terpadu ini sudah ada fasilitas seperti toilet, listrik mushola, ruang laktasi dan sebagainya. Pihaknya berharap tidak hanya jual beli, namun akan menjadi ruang terbuka dan wisata lokal.
"Setelah Pasar dibuka diharapkan bisa menjadi wisata lokal karena disana, pasar ini bersih sesuai dengan SNI, pasar tidak kumuh lagi," katanya. (*)
Baca juga: Warga Kios Renteng Tolak Relokasi ke Pasar Terpadu Nglangon Sragen Bila Tak Dipenuhi 2 Syarat Ini
Baca juga: Proyek Pembangunan Pasar Nglangon Sragen Molor Lagi, Bupati Yuni: Kami Denda Rp 37 Juta per Hari
Baca juga: Pembangunan Pasar Nglangon Sragen Molor, Tapi Pelaksana Proyek Tak Kena Sanksi