Berita Jateng

Dilanda Banjir, 19 SMA/SMK di Jateng Terapkan Pembelajaran Daring

Sebanyak 19 SMA/SMK di Jawa Tengah memberlakukan pembelajaran daring seiring banjir yang masih melanda di sejumlah wilayah.

Penulis: hermawan Endra | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Rifqi G
Sejumlah guru SD 3 Jati Wetan Kudus beraktivitas di halaman sekolah yang masih tergenang banjir, Senin (2/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 19 SMA/SMK di Jawa Tengah memberlakukan pembelajaran daring seiring dengan banjir yang masih melanda sejumlah wilayah di daerah tersebut. 

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah mengatakan banjir sejak Sabtu (31/12/2022) lalu masih menggenang sejumlah sekolah.

Meskipun genangan air masih ada di sejumlah sekolah, pembelajaran tetap bisa dilanjutkan dengan sistem daring.

Baca juga: Pelajar Tiga Sekolah Bantu Relawan Siapkan Makanan Korban Banjir Kudus, Memasak Hingga Pendistribuan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mencatat ada sebanyak 19 SMA/SMK di Jateng yang menerapkan pembelajaran daring akibat bencana banjir yang melanda sejak Sabtu (30/12/2022) lalu.

Sekolah itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jateng. 

Di antaranya yaitu SMAN 10 semarang, SMKN 10 semarang, SMKN 1 Sayung, SMAN 1 Sayung, SMAN 1 Karang Tengah, SMAN 1 Karanganyar, SMAN I Grobogan, SLBN Mandiraja Banjarnegara. 

Selanjutnya yaitu SMAN 2 Kroya, SMAN 1 Patimuhan, SMAN 1 Rawalo, dan SMAN Kampunglaut, SMA N 2 Tegal, SMA N 1 Sragi Pekalongan. Juga SMAN 2 Kendal, SMAN 2 Pekalongan, SLBN Pekalongan, SMKN 1 Pekalongan, dan SMKN 3 Pekalongan. 

"Saat ini ada yang sudah surut, ada yang masih menggenang, SMA dan SMA 10 itu (Kota Semarang) masih tergenang, terus Sayung (Demak) juga. Tapi Tidak ada libur. Semuanya (sekolah terdampak) PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kataya Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Kurangi Dampak Banjir di Kudus, PT Pura Operasikan Dua Pompa Air Selama 24 Jam

Kendati ada 19 sekolah yang saat ini terdampak, terang Uswatun, data tersebut masih terus bergerak.

Sehingga, dari belasan sekolah itu beberapa sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka mulai Selasa ini.

"Ada yang sudah masuk. Tapi data riil yang sudah masuk saya belum terupdate. Terus sekolah yang melakukan PJJ, guru dan staf juga tetap masuk membersihkan dan penyelamatan aset sekolahan," terangnya.

Sementara itu, Kepala SMK N 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin mengatakan, pembelajaran tatap muka di sekolahnya telah dimulai sejak Selasa ini.

Namun bagi siswa yang terdampak diizinkan tidak mengikuti pembelajaran tatap muka.

"Sementara kalau ada anak yang terkenda dampak, kita beri izin tidak berangkat. Tapi presentasenya berapa saya belum ngecek, yang pasti tidak signitikan (banyak)," kata Ardan.

Baca juga: Pengungsi Banjir Kudus di Aula DPRD Terus Bertambah

Andar menyebut bahwa banjir di Kota Semarang berdampak pada enam laboratorium dan delapan ruang kelas yang tergenang.

Namun kondisi saat ini genangan tersebut sudah berangsur surut.

"Saat ini sudah surut, sudah dibersihkan, mulai normal pembelajaran. Cuma ruang praktik (lab) yang belum jalan. Karena kemarin kabel konputernya tergenang air, jadi belum berani dinyalakan," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved