Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Harga Cabai dan Sayuran di Kudus Kembali Naik, Pedagang Mengeluh Barang Cepat Busuk

Di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus, sejumlah harga bumbu dapur dan sayuran mulai merangkak naik kembali

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Saiful Ma'sum
Seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus menyiapkan dagangan sayuran untuk dijual ke pembeli, Rabu (4/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir berdampak pada kualitas hasil tanaman para petani.

Termasuk tanaman cabai, hingga sayuran yang mendongkrak harga di pasaran. 

Di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus, sejumlah harga bumbu dapur dan sayuran mulai merangkak naik kembali. Padahal, saat ini sudah melewati momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bahkan, sebagian pedagang terpaksa merugi lantaran barang dagangannya cepat busuk, seperti contoh yang dialami Aslimah pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Bitingan

Aslimah mengatakan, baru dua hari dia kulakan stok cabai untuk dijual kembali. Namun, stok cabai keriting merahnya kini mulai membusuk

Baca juga: Mengabdi Puluhan Tahun Tiap Hari Tempuh Jarak 20 Km, Ini Curhat Pegawai Tidak Tetap di Blora

Baca juga: Hasil Visum Bocah Malika yang Diculik dan Dipaksa Memulung, Pelaku Punya Jejak Kelam di Masa Lalu

Menurut dia, ketika kulakan masih dalam keadaan bagus, artinya cabai masih segar.

Kondisi tersebut berdampak pada pendapatannya yang menurun, bahkan merugi lantaran cabainya busuk tidak laku. 

"Ini cabai padahal baru 2 hari saya beli, sudah busuk. Kalau seperti ini, dagangan gak bisa dijual, padahal bisanya sampai 3-4 hari. Wortel juga enggak tahan lama, enggak tahu kenapa, mungkin dampak hujan terus," terangnya, Rabu (4/1/2023).

Aslimah menyebut, cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini menyebabkan naiknya harga sayuran.

Dia merinci, harga cabai keriting merah kini dibandrol Rp 45.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 30.000 - Rp 35.000 per kilogram, cabai rawit merah naik drastis dari Rp 50.000 menjadi Rp 75.000 - Rp 80.000 per kilogram, sedangkan rawit hijau dari Rp 30.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. 

Selain itu, lanjutnya, kenaikan harga juga dialami sayuran kul dari Rp 6.000 - Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 per kilogram, kentang dari Rp 17.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram, seledri dari Rp 15.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram, bawang merah dari Rp 32.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram, dan brokoli dari Rp 32.000 menjadi Rp 35.000.

Hanya bawang putih, minyak goreng, dan telur ayam yang harganya masih stabil setelah melewati Nataru. 

"Saya enggak berani nyetok banyak, khawatir kalau barangnya gak laku dan busuk. Biasanya saya kulakan cabai sampai 3 kilogram satu jenis, paling sekarang separonya. Yang busuk sudah ada 1 kilogram cabai lebih, gak bisa dijual," ujarnya.

Pedagang lain, Tutik Asiani (46) memilih lebih berhati-hati ketika kulakan sayuran saat cuaca ekstrem.

Dia memilih produk dengan kualitas bagus meski harus merogoh kocek lebih dalam. Dari pada mengambil resiko dagangannya cepat busuk dan enggak bisa dijual.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved