Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mengenal Bobok Sawan, Ramuan Pengusir Roh Jahat Pengganggu Bayi, Tak Sekedar Soal Mistis

Masyarakat Jawa punya ramuan khusus untuk mengusir roh jahat pengganggu bayi

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Budi Susanto
Para pedagang di Pasar Randusari Kota Semarang menunggu pembeli, Kamis (5/1/2023) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat Jawa punya ramuan khusus untuk mengusir roh jahat pengganggu bayi.

Dalam kepercayaan Jawa, roh jahat itu acapkali disebut sebagai sawan bayi.

Ramuan itu dari bahan alam, seperti dlingo bengkle, beras kencur, kunyit, mint, kenanga dan ganthi. 

Bobok bayi, masyarakat Jawa menamai campuran berbagai Rampah tersebut.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi di Semarang Kena Tipu Hingga 8 Juta, Kaget Dapat Banyak Email dari Bank

Baca juga: Kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa, Cerita 25 Nabi dan Rasul

Bobok sawan sering kali dijual di pasar tradisional, khususnya di lapak penyedia sesaji.

Seperti halnya di lapak-lapak pedagang Pasar Randusari Kota Semarang.

Di pasar yang berdekatan dengan Komplek Pemakaman Bergota itu, para pedagang tetap terjaga meski waktu menunjukkan pukul 01.30 WIB.

Lapak mereka tak pernah tutup, bahkan tetap buka meski hari besar.

Para pedagang di Pasar Randusari Kota Semarang menunggu pembeli, Kamis (5/1/2023) dini hari.
Para pedagang di Pasar Randusari Kota Semarang menunggu pembeli, Kamis (5/1/2023) dini hari. (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Meski dini hari, namun masih ada pembeli yang datang ke lapak para pedagang.

Trisni (42) satu di antara pedagang di Pasar Randusari menjelaskan, di era modern bobok bayi masih dicari masyarakat.

Khususnya masyarakat yang masih memegang erat budaya Jawa.

Selain itu, ramuan tersebut juga acapkali digunakan untuk mengobati luka.

"Kalau fungsi utamanya untuk tolak bala, ngusir sawan bayi. Masyarakat Jawa percaya, kalau bayi sering diganggu roh halus," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (5/1/2023).

Trisni juga menunjukkan berbagai bahan yang belum dicampurkan menjadi bobok sawan.

Tak hanya itu, perempuan ramah tersebut menerangkan cara penggunaannya.

"Dlingo bengkle, kunyit, mint, kenanga dan ganthi ditumbuk halus dulu. Kemudian dicampur dengan bedak beras kencur dingin, lalu dioleskan ke dahi dan pipi bayi atau ibunya seperti menggunakan masker wajah," ucapnya.

Terpisah Ning (50) pedagang lainnya berujar, tak jarang pedagang kehabisan bobok sawan.

Meski demikian, berbagai bahan itu tak pernah mengalami kelangkaan di pasar.

Menurutnya penggunaan bobok sawan bukan hanya perkara mistis, karena bahan-bahan tersebut punya manfaat untuk kulit.

"Beras kencur, kunyit dan kenanga menyehatkan kulit. Masker kecantikan dan lulur modern juga menggunakan bahan tersebut untuk meregenerasi lapisan kulit," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved