Banjir Semarang
Pakar Sebut Banjir Semarang Bak Sakit Komplikasi Tapi Obatnya Aspirin
Profesor Ilmu Kependudukan dan Lingkungan Saratri Wilonoyudho menyebut, banjir di kota Semarang ibarat seperti penyakit Komplikasi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Tujuannya, supaya ada gambaran real untuk penanganan banjir dari hulu sampai hilir.
"Kalau penanganannya di tengah-tengah saja kurang maka harus ditelusuri dari hulu ke hilir," bebernya.
Sebelumnya, Ita mengaku, sudah merasa lega terkait persoalan banjir Semarang karena akan dibantu pemerintah pusat dengan pemberian bantuan seperti penambahan pompa, dan peninggian jembatan.
Namun, banjir kembali terjadi menerjang di kawasan atas kota Semarang.
"Ini PR bareng, tugas bersama khusunya bagi Pemkot dan Pemkab Semarang," tandasnya. (Iwn)
Baca juga: Sudah Dianggarkan, Penundaan Pilkades di Blora Tahun 2023 Masih Belum Jelas
Baca juga: Brimob dan Instansi Terkait Di Kota Semarang, Gotong Royong Bantu Warga Bersihkan Lumpur
Baca juga: Harga Emas Antam Semarang Tembus Rp 1.041.000 di Akhir Pekan, Ini Daftar Lengkapnya
Baca juga: Hasil Liga Italia Hari Ini: Federico Chiesa Antar Juventus Kandaskan Udinese
Kisah Warga Semarang Kini Gunakan Perahu untuk Transportasi, Motor, TV, Kulkas Tergenang Banjir |
![]() |
---|
Wali Kota Agustina Ungkap Penyebab Banjir di Wilayah Timur, Penanganan Jadi Program 100 Hari Kerja |
![]() |
---|
Kembali Hujan, Dewan Minta Pompa Disiagakan Antisipasi Banjir Lagi di Tlogosari Kulon Semarang |
![]() |
---|
Tanggul Sungai Plumbon Jebol 3 Kali Dalam Sepekan Februari, Dewan Desak Segera Dinormalisasi |
![]() |
---|
BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.