Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Logistik Terbatas, Pengungsi Banjir di Jati Wetan Kudus Cuma Dapat Satu Nasi Bungkus Sehari

Pemerintah Desa Jati Wetan memangkas jatah nasi bungkus hanya sekali dalam sehari sejak akhir pekan lalu karena keterbatasan logistik.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Warga Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang menjadi korban banjir mengungsi di balai desa setempat, Rabu (11/1/2023). 

TRIBUNMURIA COM, KUDUS - Pemerintah Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mulai melakukan penghematan distribusi makanan karena keterbatasan logistik yang ada.

Penghematan dilakukan dengan mengurangi jatah makanan yang diberikan kepada pengungsi yang bertahan di rumah masing-masing.

Sementara jatah makanan yang diberikan di posko pengungsian masih tetap sama 3 kali sehari.

Baca juga: Jalan Rusak Akibat Banjir, Pelajar SMPN 9 Batang Kesulitan Berangkat Ke Sekolah

Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto mengatakan, sebelumnya pengiriman nasi bungkus kepada warga terdampak banjir yang memilih bertahan di rumah dilakukan sebanyak dua kali.

Namun, jatah nasi bungkus dipangkas hanya sekali dalam sehari sejak akhir pekan lalu. 

Dia menegaskan, kebijakan ini diambil dalam rangka menghemat logistik yang ada.

Mengingat bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Kretek masih berlangsung, dan belum bisa dipastikan kapan selesai. 

"Kami belum tahu kapan banjir ini selesai, jadi kami lakukan antisipasi saja untuk stok logistik," terangnya, Rabu (11/1/2023).

Menurut dia, stok logistik yang ada di pengungsian diprediksi tidak cukup untuk bulan depan. 

Pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada masing-masing ketua RT dan RW untuk membantu kebutuhan warganya. 

"Kesepakatan bersama, untuk warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, kami jatah sekali makan. Karena saat ini, tenaganya untuk membungkus makanan juga terbatas," ujarnya. 

Baca juga: Jadi Langganan Banjir, Perumahan Dinar Indah Semarang Bakal Direlokasi

Menurut Agus, di dapur umum posko pengungsian Jati Wetan harus menyiapkan tiga ribu bungkus makanan setiap hari.

Masing-masing untuk memenuhi kebutuhan 275 pengungsi, dan sisanya kepada warga yang terdampak banjir di rumah masing-masing. 

"Untuk kesehatan pengungsi, sudah disiapkan tenaga kesehatan setiap hari untuk mengecek kesehatan para pengungsi. Semoga banjir ini segera surut," tuturnya.

Di pengungsian Aula DPRD Kudus, saat ini masih terdapat 247 jiwa atau 120 KK.

Terdiri dari 235 pengungsi dari Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan dan 12 pengungsi dari Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati. 

Koordinator Bagian Dapur Umum DPRD Kudus, Darus Achroni menyampaikan, stok logistik untuk lauk pauk saat ini mulai menipis.

Namun demikian, stok beras yang ada masih cukup untuk beberapa pekan ke depan.

Menurut dia, logistik yang terbatas adalah jenis lauk tempe, tahu, hingga sayur-sayuran. Sedangkan lauk jenis mie instan masih cukup banyak untuk persediaan ke depan.

"Saat ini kami fokus menyiapkan makanan untuk pengungsi di aula DPRD. Untuk program pendistribusian nasi bungkus ke korban banjir lainnya, sementara kami stop, karena keterbatasan tenaga masak," katanya.

Baca juga: Trauma Healing Pengungsi Korban Banjir di Kudus Digencarkan

Terpisah, Bupati Kudus Hartopo memastikan, stok logistik beras yang ada di posko pengungsian masih cukup untuk satu pekan ke depan.

Tetapi, logistik yang ada akan terus berkurang karena digunakan untuk mencukupi ribuan warga yang membutuhkan.

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD untuk menambah stok logistik yang ada. Semoga banjir ini bisa segera surut, dan masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala," harapnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved