Berita Semarang

Perkuat Sektor Wisata, Disbudpar Kaji Seluruh Bangunan Bersejarah di Kota Semarang

Disbudpar Kota Semarang masih kesulitan mengumpulkan data karena banyak sejarah Semarang tersimpan di Museum Leiden Belanda. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/ Budi Susanto
Gedung De Javasche Bank Semarang, yang kini dijadikan Semarang Creative Galery, Sabtu (7/1/2023). Gedung tersebut terletak di Jalan Letjend Suprapto Kota Lama Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Disbudpar Kota Semarang sedang mengkaji bangunan bersejarah di Ibu Kota Jawa Tengah untuk perkuat sektor wisata. 

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso menyampaikan, butuh database bangunan cagar budaya.

Pihaknya bakal melakukan pemetaan dan pendataan ulang dengan melibatkan tim ahli cagar budaya.

Hanya saja, pihaknya masih kesulitan mengumpulkan data karena banyak sejarah Semarang tersimpan di Museum Leiden Belanda. 

Baca juga: Menyoal Subsidi Kedelai, Dishanpan Kota Semarang: Bulan Lalu Ada 317 Penerima

"Selama ini kami kesulitan mengumpulkan data atau manuskrip sejarah karena kebanyakan ada di Belanda," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (12/3/2023). 

Wing mengatakan, akan berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk menggali sejarah Kota Semarang di Museum Leiden Belanda

Dengan menggandeng Kemendikbudristek, dia berharap, akan ada akses ke Museum Leiden Belanda.

Pasalnya, birokrasi yang ada cukup rumit. 

"Harapan kami bisa dimudahkan, mungkin bisa dapat transkrip sejarah, dokumen, atau data lainnya tentang sejarah Semarang," sebutnya. 

Baca juga: Cek Harga Cabai Saat Ini di Kota Semarang, Cabai Hijau Ceplus Rp 52 Ribu, Cabai Teropong Rp 23 Ribu

Menurutnya, adanya data maupun transkrip sejarah akan memudahkan dalam penataan bangunan cagar budaya di Kota Lunpia.

Apalagi, Kota Semarang saat ini tengah berupaya menghidupkan Semarang Lama yakni Kota Lama, Kampung Melayu, Pecinan, dan Pekojan.   

"Harapan kami bisa menjadi sub penyangga Semarang Lama yang akan dikembangkan Pemkot Semarang."

"Nantinya, akan dijual sebagai obyek wisata sejarah, religi, dan lainnya untuk wisatawan," jelasnya. 

Wing melanjutkan, Disbudpar Kota Semarang akan terus melakukan sosialisasi kepada pemilik bangunan cagar budaya agar tetap dilestarikan. (*)

Baca juga: Terima Kasih Pemkab Karanganyar, Akses Menuju Kampung Durian Mulai Diperbaiki

Baca juga: Obat Penghilang Jenuh Bagi Pengungsi Banjir di Kudus, Emak-emak Dilatih Merias Wajah

Baca juga: Terungkap, Alasan 70 Jabatan Struktural Setda Batang Masih Kosong, Sudah Setahun Lebih

Baca juga: Sempat Vakum 3 Tahun Karena Pandemi, Pasar Imlek Digelar Lagi di Pati, Dibuka Atraksi Barongsai

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved